Daur Kebaikan

KhazanahDaur Kebaikan

Tugas dan fungsi hidup manusia adalah beramal baik. Sejak semula kita telah dibekali kecenderungan pada arah sikap positif yang mesti dijaga untuk berkembang. Prinsipnya, kebaikan akan menghasilkan efek berulang, membentuk siklus perilaku saleh, bermula dari satu sumber yang kemudian ditiru oleh orang berikutnya. Naluri mengembangkan perilaku positif dan prososial dalam diri seseorang, seolah menjadi energi terpendam yang mendukung siklus kebaikan tercipta. Sekali berbuat baik, si pemberi akan mengalami peningkatan kebahagiaan. Dan yang menerima dapat terinspirasi untuk melakukan aksi baik serupa. 

Sains sendiri telah memberikan kesaksian mengenai konsep kebaikan yang menular dan membahagiakan. Dalam tulisan Kompas.id berjudul Sains Membuktikan, Berbuat Baik Membahagiakan dan Bisa Menular (Jumat, 19/8/2022), disebutkan bahwa Amit Kumar dari The University of Texas Austin McCombs serta Nicholas Epley dari University of Chicago melaporkan temuannya tentang konsep tersebut dalam Journal of Experimental Psychology: General. Secara sederhana, keduanya merekrut sejumlah orang untuk melakukan eksperimen dengan skema memberikan sesuatu kepada pihak lain, yakni kepada orang asing serta kelompok kontrol. Kemudian para peneliti menilai suasana hati dari kelompok yang memberi dan yang menerima.

Secara organik, kebanyakan orang memahami bahwa berlaku baik kepada orang lain membuat diri mereka merasa baik pula. Demikian halnya, mereka yang menerima kebaikan juga didapati merasakan kebahagiaan. Tindakan hangat sederhana dapat menghasilkan nilai lebih bagi banyak pihak. Kumar menyimpulkan, orang-orang yang mendapatkan hadiah (pemberian) relatif menjadi lebih murah hati. Artinya, tindak kebaikan sejatinya bisa menular dan menyebar.

Sebelum penelitian kontemporer ada, Nabi Muhammad telah lebih dahulu membicarakan tentang pengaruh perbuatan baik terhadap relasi membahagiakan antara pihak-pihak yang terlibat. Di mana kita diperintah untuk saling memberi hadiah, niscaya akan timbul perasaaan kasih di antara yang memberi dan yang diberi. Rasulullah SAW bersabda, Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai (HR. Bukhari dalam Adab al-Mufrad). Kita bisa berbagai apapun, bahkan sekadar perkataan yang baik, hadiah tak mesti berupa barang. 

Baca Juga  Quraish Shihab: Kita Semua Berketuhanan Yang Maha Esa

Segala kategori perilaku baik yang kita transfer kepada orang lain akan membentuk memori berpola manis, akan menumbuhkan rasa saling percaya, yang selanjutnya bisa berbuah inisiatif untuk mereplikasi kebaikan yang diterima. Dorongan naluri positif manusia yang terus dikelola dan dipelihara, kiranya akan mengantarkan seseorang pada kesadaran untuk terus bisa menjadi manusia penebar manfaat seluas-luasnya. Menjadi pribadi berguna pada akhirnya seperti sedang menjawab panggilan dasar diri yang menuntut untuk dipenuhi.

Ketika perilaku baik tercipta dan bisa meningkatkan rasa bahagia si pemberi, menunjukkan bahwa tindakan kebaikan dapat menyumbang kesejahteraan emosional baginya. Narasi serupa bisa kita cermati dari riwayat yang menyebutkan, Saling memberi hadiah kalian, karena sesungguhnya itu bisa menghilangkan dendam dalam hati

Berbuat kebaikan adalah transaksi kebahagiaan yang saling menguntungkan. Sharing menjadi win-win solution yang sesungguhnya. Dengan melakukan kebaikan, kita seperti sedang berinvestasi untuk diri sendiri. Tak ada yang berkurang karena memberi. Sebaliknya, semua hal baik akan kembali kepada diri kita dalam kadar lebih, bahkan tak terduga. Apapun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri (QS. Al-Baqarah [2]: 272).

Bersikap baik atau perilaku prososial akan terus menjadi kebutuhan bersama guna memberi kesempatan kita untuk berlatih gotong royong menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan masa. Dunia ini perlu karya sikap dan kontribusi orang-orang baik serta beradab. Sebuah kebaikan yang bisa memotivasi hadirnya pelaku kebaikan lain, pada gilirannya akan merangkai normalisasi ekosistem prososial. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.