Berbagi Pangkal Bahagia

KhazanahBerbagi Pangkal Bahagia

Berbagi dalam segala bentuknya adalah cara ampuh untuk membawa kebahagiaan. Setidaknya demikian yang disebutkan dalam penelitian. Tidak harus berbagi hal besar yang bisa mengesankan orang lain agar bisa merasakan sensasi bahagia. Sekadar membagi resep masakan, menceritakan momen istimewa kita, memberikan saran tentang buku yang menarik, hal-hal semacam itu pun akan mengundang rasa senang. Memori hari raya kemarin memberikan saya pengalaman personal tentang kebahagiaan versi baru. Yakni rasa bahagia karena memberi.

Dalam hari raya Idul Fitri memang dipenuhi tradisi berbagi. Mulai dari memberi bingkisan, pakaian baru, hingga THR berupa uang. Hal yang telah menjadi kultur ini bisa jadi tak ada yang istimewa dalam sekilas bahas, karena memang sudah umum dan menjadi common thing. Namun, ketika terlibat langsung di dalamnya, bisa sedikit berbagi pada sanak saudara, saya pun merasakan pengalaman emosionalnya secara nyata. Jika dulu kebahagiaan hari raya adalah mendapatkan angpau, ternyata dengan memberi pun rasa bahagia itu tak hilang, tidak juga berkurang. Bahkan, semakin kesini, porsi bahagia cenderung lebih besar saat bisa memberi. Sharing adalah win-win solution sesungguhnya.

Perbuatan berbagi adalah dasar bagi perkembangan hubungan manusia juga peradaban. Segera setelah seseorang bisa membangun komunikasi, ia pun mulai belajar berbagi. Seperti halnya anak kecil biasanya ketika bermain akan diajari untuk berbagi mainan dengan temannya, dan diberi tahu mengapa tindakan itu penting. Lambat laun anak itu akan menikmati kegembiraan yang berlipat, yakni kesenangan karena bermain bersama dan kegembiraan melihat kebahagiaan yang mereka bawa untuk kawannya. Meskipun, awalnya mereka merasa aneh atau enggan untuk memberikan mainan yang mereka nikmati kepada anak lain.

Melansir dari psychologytoday.com, penelitian baru-baru ini dari Nathaniel Lambert dan rekan-rekannya di Brigham Young University menunjukkan, bahwa berbagi atau membicarakan pengalaman-pengalaman positif akan mengarahkan peningkatan kepuasan hidup secara keseluruhan dan bahkan membuat kita lebih energik. Senada dengan penelitian dalam Journal of Social and Personal Relationship, melansir dari livehappy.com, bahwa dengan membagi kabar baik seseorang akan mendapat dosis ekstra emosi positif, ketimbang hanya mengingat atau menuliskannya.

Baca Juga  Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa

Mungkin ada yang menyangsikan hal-hal seperti membagi kebaikan yang dialami. Ada kalanya karena merasa bersalah karena hal-hal baik terjadi pada diri kita di hadapan penderitaan yang dialami orang lain. Namun sebenarnya, segala hal yang disampaikan secara murni, mereka yang menerima akan merasakan energi tulus yang disertakan. Studi tadi mengokohkan akan terciptanya kebahagiaan saat kita membagi kebaikan.

Lebih jauh, berbagi tak hanya membahagiakan kita, tapi juga mengajari pentingnya menjaga kepedulian pada orang lain. Memuji seseorang misalnya, adalah pemberian sederhana yang merupakan contoh ekspresi kepedulian. Kata-kata yang mungkin dianggap sepele itu dapat membuat seseorang merasa spesial dan diperhatikan. Sebaliknya, akan membuat senang pula orang yang mengatakannya.

Berbagi itu membangun kepercayaan, dan rasa percaya sangat berkorelasi dengan kebahagiaan. Dari berbagi akan muncul rasa saling kebergantungan serta kerja sama dalam komunitas sosial yang membuat senang dan akrab satu sama lain. Salah satu penelitian dari University of Cambridge, menemukan bahwa bukan negara dengan pantai-pantai yang indah, cuaca bagus, ataupun hidangan yang lezat yang memiliki skor kesejahteraan (kebahagiaan) tertinggi, tapi negara yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi di antara masyarakatnya.

Allah pun menerangkan dalam al-Quran mengenai teori bahwa memberi akan mendatangkan kebaikan balik bagi pelakunya. Dalam surat al-Baqarah penggalan ayat 272 dikatakan, Apapun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apapun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).

Saat berbagi sejatinya tak ada yang hilang dari kita. Ayat itu bahkan menjanjikan balasan serta jaminan tidak adanya kerugian dari memberi. Dengan berbagi, kita berkesempatan mempelajari implikasi baru dari apa yang kita bagi itu melalui sudut pandang orang lain. Kehidupan akan semakin bermakna karena dilengkapi interaksi positif dengan banyak orang. Mari ciptakan kebahagiaan yang saling menguntungkan dengan berbagi. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.