Arti Mengenakan Pakaian Terbaik di Hari Raya

KhazanahHadisArti Mengenakan Pakaian Terbaik di Hari Raya

Lebaran Idul Fitri 1443 H tinggal menghitung hari. Kurang lengkap rasanya saat lebaran tidak mengenakan baju baru, seolah-olah sudah menjadi tradisi turun-temurun setiap tahun pasar-pasar dijajaki pembeli untuk menyambut di hari yang fitri. Lantas kenapa lebaran diidentikkan dengan baju baru?

Fenomena ini paling diminati masyarakat Indonesia. Selain, lebaran sebagai ungkapan perasaan senang setelah melalui puasa sebulan penuh. Memakai pakaian baru di hari lebaran khususnya Idul Fitri adalah hal yang tak boleh terlewatkan. Terkadang mereka yang tidak mampu membeli baju baru, tetapi sesulit apapun keadaanya tetap diupayakan membeli baju baru mengumpulkan uang selama setahun demi bisa memakai pakaian baru di hari yang fitri.

Sebenarnya, yang membuat memaknai pakain terbaik harus diidentikan dengan pakaian baru, yakni adanya interpretasi dari sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan. (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Merujuk pada makna hadis tersebut, pakaian terbaik memang tidak mesti pakaian baru. Namun, terdapat pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud pakaian terbaik adalah pakaian baru. Sebagaimana menukil dari NU Online, yang dikatakan oleh pakar fikih Maliki Syekh Ahmad bin Ghunaim an-Nafrawi (w. 1126 H/ 1714 M), Yang dimaksud baju terbaik (yang disunnahkan) dalam hari raya adalah baju baru meskipun berwarna hitam.

Dengan demikian, membeli pakaian baru saat lebaran dapat menjadi sunnah, karena sebagai rasa syukur atas nikmat menyambut hari yang firti. Namun, hal yang tak boleh adalah berlebihan dalam membeli pakaian atau hedonisme, terlebih baju baru dijadikan sebagai ajang pamer. Tentu ini tidak selaras dengan tujuan mensyukuri memakai baju terbaik di hari lebaran.

Baca Juga  Ajaran Toleransi Melalui Masjid

Oleh karena itu, mari niatkan apa yang dipersiapkan menuju lebaran segala karena rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Di samping agar tidak terlalu sibuk menyiapkan lebaran, sehingga momentum akhir-akhir Ramadhan juga penting untuk dimeriahkan dengan ibadah dalam rangka memperoleh keberkahan di bulan kemuliaan.   

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.