Doa Rasulullah Ketika Memasuki Bulan Ramadhan

KhazanahDoaDoa Rasulullah Ketika Memasuki Bulan Ramadhan

Saat Sya’ban berakhir Ramadhan pun tiba menyapa. Tahun ini, satu Ramadhan diprediksikan akan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Kepastiannya akan masyarakat peroleh usai otoritas pemerintah mengumumkan hasil sidang isbat sehari sebelumnya di tanggal satu. Ada baiknya kita awali bulan mulia dengan amalan yang juga mulia, yaitu berdoa. Doa adalah jalur yang bisa diakses manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Meminta kepadanya agar hari-hari Ramadhan kita berjalan pada rute kebaikan Allah ridhai.

Tidak ada batasan khusus sebenarnya dalam berdoa. Kita bebas menaruh harapan apapun pada Tuhan. Namun, meniru doa Nabi seperti halnya meneladani permohonan versi terbaik. Setiap kali melihat hilal sebagai tanda masuknya bulan baru, terlebih Ramadhan, Rasulullah mengucapkan doa tertentu. Beliau memohon kebaikan di permulaan bulan agar keseluruhan hari-hari di bulan tersebut diberi pertolongan untuk istikamah dalam taat. Keterangan tentang doa Nabi itu diriwayatkan oleh Imam al-Darimi.  Imam al-Tirmidzi juga meriwayatkan dengan sedikit perbedaan redaksi. Bunyi doa tersebut adalah sebagai berikut.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allahumma ahillahu ‘alaina bi al-amni wa al-imani wa al-salamati wa al-islami wa al-taufiqi lima yuhibbu Rabbuna wayardha Robbuna wa Rabbuka Allahu.

Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah SAW apabila melihat hilal beliau berkata, “Allahu Akbar! Ya Allah, tampakkan hilal kepada kami dengan aman, iman, keselamatan, Islam dan taufik untuk melakukan apa yang dicintai dan diridhai Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah Allah.”

Ditambah dalam sejumlah hadis lain, di antaranya riwayat Imam Ahmad yang mencatat doa saat bertemu bulan puasa.

Baca Juga  Menjadi Intelektual Muslim yang Bertanggung Jawab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلغنا رَمَضَان، وَأَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَغَضِّ الْبَصَرِ وَحِفْظِ اللِّسَانِ وَلَا تَجْعَلْ حَظَّنَا مِنْهُ الْجُوْع وَالسَّهر

Allahumma fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan, wa a’inna ‘ala al-shiyami wa al-qiyami wa qhaddi al-bashari wa hifdzi al-lisan wa laa taj’al hadzdzana minhu al-juu’ wa al-sahar.

Ya Allah berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab, Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan. Tolonglah kami untuk melaksanakan puasa, shalat, mengendalikan pandangan, menjaga lisan, dan janganlah Engkau jadikan bagian dari puasa kami hanya sekadar berlapar-lapar dan terjaga di malam hari saja.

Walaupun ada ulama yang menilai riwayat ini lemah, tapi muatannya tak bertentangan dengan ajaran Islam. Toh kita diperkenankan mengamalkan hadis dhaif selama bukan terkait akidah atau hukum halal haram.

Tidak ada yang lebih baik dari memulai sesuatu daripada dengan doa. Optimisme akan muncul saat kita berdoa. Sebab, doa akan menghasilkan efek sugesti (placebo effect) dalam diri seseorang karena merangsang pikiran dengan harapan baik serta hal-hal yang positif. Dua riwayat ini tak bersifat membatasi. Kita bebas merangkai apapun harapan untuk menjalani Ramadhan. Semoga waktu-waktu Ramadhan berlalu sesuai harapan. Selamat puasa! Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.