Maskulinitas Laki-laki dalam Islam

KolomMaskulinitas Laki-laki dalam Islam

Berbagai ideologi, filosofi, dan keyakinan modern bersaing untuk mendefinisikan apa artinya menjadi ‘pria sejati’. Teori maskulinitas konvensional mempromosikan ‘alpha male‘ dengan sifat-sifat dominan dan agresif. Karakter ini belakangan menumbuhkan masalah yang kita kenal dengan toxic-Masculinity. Sementara itu, maskulinitas dalam Islam adalah pria yang memenuhi karakter baik dan sopan santun yang diajarkan oleh agama secara keseluruhan. Di tengah modernitas saat ini, penting sekali memahami maskulinitas sejati yang diajarkan oleh Islam dan dipraktikkan oleh Nabi SAW, para sahabatnya dan generasi pendahulu kita yang shaleh. 

Di dalam Islam, maskulinitas atau ‘kejantanan’ dapat diringkas dengan etika yang luas dari al-Quran dan Sunnah. Manusia harus memandang diri mereka sebagai makhluk yang terdiri dari pikiran, tubuh, dan jiwa, dan secara konsisten berusaha untuk meningkatkan setiap dimensi keberadaan mereka, terutama karakter batin.

Para pendahulu yang saleh memahami kedewasaan laki-laki sebagai suatu konsep komprehensif dari semua karakter baik yang diajarkan dalam Islam. Umar bin al-Khattab Berkata, Fondasi seorang laki-laki adalah akalnya, kehormatannya ada pada agamanya, dan kedewasaannya ada pada akhlaknya (Adab al-Dunya wa al-Din Jilid 1, h.17). Maka dari itu, laki-laki Muslim sejati senantiasa menyempurnakan akalnya, meningkatkan akhlaknya, menuntut ilmu sebagai pembelajar sepanjang hayat, menjauhi perilaku tercela dan perbuatan maksiat, serta meneladani akhlak Nabi SAW dan para pengikutnya yang saleh dengan sebaik-baiknya.

Ibn Marzuban menyusun sebuah kitab yang berjudul Al-Muruah Wa Ma Ja’a fi Dzalika  Al-Nabi Wa an Al-Shahabah Wa Al-Tabi’in  yang mendokumentasikan perkataan para pendahulu yang saleh tentang arti menjadi seorang pria sejati. Salah satu karakteristik terpenting dari seorang pria Muslim sejati adalah kemampuan untuk memaafkan orang lain bahkan ketika ada kesempatan untuk membalas dendam. Kualitas welas asih ini sangat bertentangan dengan kepercayaan salah tentang ‘alpha male’ sebagai sosok yang mendominasi, berkuasa, dan pendendam.

Sufyan bin Uyainah RA pernah ditanya, “Segala sesuatu diturunkan dari Al-Qur’an, jadi yang mana arti kejantanan di dalamnya?” Sufyan berkata “di dalam firman Allah SWT, Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh (QS. Al-A’raf :199), Inilah artinya kedewasaan.” (Kitab al-Muru’ah, h. 133)

Dalam riwayat lainnya, Ayyub al-Sakhtiyani berkata, “Seorang pria tidak akan mencapai targetnya, atau memenuhi kedewasaannya, sampai ia memiliki dua karakteristik, memaafkan orang dan melupakan kesalahan mereka.” (Kitab al-Muru’ah, h.106)

Sebaliknya, bukanlah ciri seorang pria sejati bagi laki-laki yang menunjukkan kekuatan atau karakter keras kepada orang lain, seolah-olah ciri seorang pria maskulin adalah kemampuannya untuk menimbulkan ketakutan dan power. Sebaliknya, seorang pria sejati dikenali dari ciri keimanannya dan menjaga diri untuk tidak menyakiti orang lain. Umar ibn al-Khattab RA pernah berkata, Jangan biarkan dirimu terpesona oleh auman seorang pria. Sebaliknya, jika dia memenuhi amanah dan menahan diri dari mencelakai kehormatan orang, maka dia benar-benar laki-laki. (al-Zuhud wa al-Raqaiq, h. 681) 

Baca Juga  Kefakiran Imam Malik Demi Menuntut Ilmu

Merendahkan atau menyerang harga diri orang lain dengan hinaan, ejekan, dan argumen yang pahit bertentangan dengan semangat itikad baik yang seharusnya dimiliki pria sejati. Para sahabat Nabi SAW dan tabi’in yang shaleh sangat memahami hal ini. Sa’id ibn al-‘Ash RA berkata, aku tidak pernah menghina seseorang sejak aku menjadi seorang pria. (al-Hilm li Ibn Abi Dunya, h.119) Ibn al-Mubarak RA juga mengatakan, Siapapun yang meremehkan saudara-saudaranya, maka ia akan kehilangan kejantanannya. (Siyar A’lam ai-Nubala’, j.17, h.25) 

Selain itu, tanda kekuatan yang autentik adalah kemampuan mengendalikan nafsu dan menahan dorongan amarah. Seorang pria yang tidak bisa mengendalikan dirinya secara spiritual dianggap lemah, meskipun ia memiliki otot yang lebih besar dari yang lain. Rasulullah SAW bersabda, Orang yang kuat bukanlah pegulat terbaik. sesungguhnya yang kuat hanyalah mereka yang mampu mengendalikan diri ketika marah. (HR. Bukhari). 

Lelaki lemah bukanlah lelaki yang tidak berotot atau berbadan kecil, melainkan Seorang laki-laki yang tidak dapat mengatur dirinya sendiri dari nafsu dan ego. Sufyan al-Thawri berkata bahwa, seorang wanita akan melewati seorang pria, dan pria itu tidak dapat menahan diri dari memandangnya dengan nafsu padahal tidak ada manfaat di dalamnya. Apa yang bisa lebih lemah dari ini?

Memang demikian, salah satu karakter paling menonjol dari pria Muslim sejati adalah sikap sopan dan menghormati wanita di sekitarnya. Yaitu ibunya, saudara perempuannya, anak perempuan, bibi, sepupu, dan wanita pada umumnya. Ukuran karakter pria berhubungan langsung dengan cara dia memperlakukan wanita. Rasulullah SAW bersabda, Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap wanitanya. (HR. At-Tirmidzi)

Singkatnya, seorang pria Muslim sejati dicirikan oleh keseimbangan karakter baik yang diajarkan oleh Islam. Hal itu meliputi keadilan, kasih sayang, pemaaf, kerendahan hati, kesabaran, kejujuran, keberanian, tanggung jawab, kejujuran, dan sebagainya. Konsep ‘Alpha Male‘ sebagai laki-laki dominan, agresif, pendendam, preman, dan ‘kuat’ adalah keyakinan toxic yang mendorong perilaku buruk, terutama perlakuan buruk terhadap wanita. Orang yang benar-benar kuat adalah mereka yang mampu mengendalikan diri dan melintasi jalan kebajikan yang lebih tinggi dan lurus melawan kecenderungan jiwa yang bersifat kebinatangan.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.