Habib Ali al-Jufri: Pakaian Terbuka Bukan Alasan Perempuan Dilecehkan

BeritaHabib Ali al-Jufri: Pakaian Terbuka Bukan Alasan Perempuan Dilecehkan

Dalam kasus pelecehan seksual, perempuan yang menjadi korban justru kerap dipersalahkan. Cara berpakaian mereka dijadikan kambing hitam atas pelecehan yang dialaminya. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Kira-kira itu peribahasa yang tepat untuk menggambarkan nasib perempuan dalam perkara semacam ini.

“Di zaman sekarang, kita masih saja memiliki masalah besar tentang cara pandang terhadap perempuan dan cara bergaul dengan mereka. Ketika menjumpai seseorang melakukan pelecehan pada perempuan. Dan kau menyetujui tindakan tersebut dengan dalih bahwa perempuan tak menutup tubuhnya dengan baik, maka engkau sama saja dengan si pelaku, karena kau membenarkan perbuatannya”, terang Habib Ali al-Jufri.

Perempuan yang tak menutup aurat memang berdosa. Tapi bukan itu yang jadi pembahasan. Persoalannya di sini adalah perempuan menjadi korban. Bahkan jika ada perempuan telanjang di ruang publik pun itu bukan alasan dia bisa atau boleh dilecehkan. Apabila pakaian terbuka yang menjadi alasan terjadinya pelecehan, tapi mengapa data berbicara sebaliknya. Di mana mayoritas korban adalah perempuan yang berpakaian tertutup saat kejadian.

Allah jelas memerintahkan untuk melakukan tindakan preventif berupa kontrol diri dari hamba-Nya. Kepada laki-laki Dia berfirman, Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…”. Sama halnya pada perempuan, mereka juga diperintah untuk menjaga pandangan. Maka dari itu, ketika terjadi kasus pelecehan seksual, titik perkaranya ada pada si pelaku. Bukan pada pakaian yang dikenakan korban.

“Lantas, jika diperintah menundukkan pandangan, kenapa harus menutup aurat? Sebab Allah menyuruh untuk menutupnya. Dia memerintahkan perempuan menutup aurat bukan karena laki-laki”, tegas ulama penulis buku Kemanusiaan Sebelum Keberagamaan ini. Menurut Habib Ali, memandang bahwa perempuan diperintah menutup aurat karena laki-laki, yakni agar tak digoda mereka adalah cara berpikir yang kuno.

Baca Juga  Kaum Muda di Sekitar Nabi SAW

Perintah tersebut murni karena kehendak Allah dan karena ilmu Allah terhadap perempuan. Dia Maha Kuasa dan Mengetahui segala sesuatu. Jangan terlalu percaya diri menganggap perintah menutup aurat bagi perempuan adalah demi laki-laki. Kita bukan poros kehidupan. “Sebab itu, perempuan yang tak menutup aurat dan berdosa, itu urusannya dengan Allah karena ia tak menjalankan perintah-Nya. Tak ada urusannya dengan kita”, pungkasnya. Karenanya, jangan jadikan aurat terbuka sebagai dalih untuk mengkambing hitamkan perempuan yang bahkan ia adalah korban. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.