Hidup Sehat ala Rasulullah

KhazanahHadisHidup Sehat ala Rasulullah

Dalam situasi sekarang, hidup sehat menjadi sesuatu yang tak bisa ditawar. Kesehatan diri adalah benteng pertahanan utama untuk menghadapi pandemi. Melalui kesehariannya, Rasulullah mengajarkan berbagai kiat hidup sehat. Banyak hal yang Nabi lakukan dan anjurkan, kemudian terbukti baik secara ilmiah.

Menjalani hidup sehat setidaknya menyangkut empat hal, yakni pengaturan pola makan, istirahat, olahraga, dan psikologis. Dalam urusan makan, kita harus melakukannya secara berkesadaran, baik terkait takaran maupun kadar gizi. Rasulullah SAW mengajarkan kita cara mengatur porsi makanan yang dikonsumsi. Konsep tersebut membagi 1/3 lambung untuk makanan, 1/3 untuk cairan, dan 1/3 lagi untuk udara.

Beliau bersabda, Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas. (HR. Ahmad).

Riset modern pun sepakat dengan anjuran makan secukupnya. Penemuan Kalluri Suba Rao, seorang ahli biologi molekuler (2004) menyebut, bahwa sedikit makan bisa membuat tubuh lebih berkonsentrasi pada dirinya sendiri. Aktivitas tubuh seperti regenerasi sel, pembuangan zat-zat toksin, serta perbaikan DNA bisa lebih optimal.

Sedangkan jika kita makan berlebihan, tubuh tidak akan sempat memperbaiki dirinya karena sibuk mengurai makanan. Risiko terserang penyakit pun menjadi lebih tinggi, seperti obesitas. Kondisi obesitas sendiri dapat memicu sakit jantung, darah tinggi, juga diabetes.

Kebiasaan baik Rasulullah yang lain adalah bangun pagi. Sayyidah Aisyah bercerita, Beliau (Nabi) tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam kemudian shalat. (Muttafaqun ‘alaih). Dengan tidak begadang, kita bisa bangun lebih pagi. Melalui pola demikian, badan kita akan cukup mendapatkan waktu untuk istirahat.

Secara sains, bangun lebih awal berkorelasi dengan peningkatan produktifitas dan kebaikan bagi  kesehatan mental secara umum. Seseorang yang bangun pagi akan lebih bahagia dan memiliki mood yang baik. Selain manfaat fisik, sisi psikologis pun ikut terkena tuahnya. Bagi sebagian orang, bangun pagi mungkin terasa sulit. Tapi dengan langkah bertahap, seperti bangun 15 menit lebih awal dari biasanya, kita bisa mulai perlahan memperbaiki kualitas hidup.

Baca Juga  Terorisme Keluarga, PR Kita Bersama

Untuk melengkapi pembentukan kesehatan diri, Nabi mengimbanginya dengan berolahraga. Dalam sejumlah catatan hadis diceritakan, bahwa Rasulullah beberapa kali berlari bersama istrinya, Sayyidah Aisyah. Dalam keseharian beliau juga aktif berjalan kaki. Sejumlah kegiatan fisik seperti berkuda, memanah, dan berenang, Nabi sebutkan sebagai aktifitas yang tidak sia-sia. Artinya memiliki nilai manfaat dan baik untuk dilakukan.

Dalam melaksanakan beberapa pilar Islam, seorang Muslim harus memiliki kualitas kesehatan yang memadai. Kondisi badan yang sehat setidaknya diperlukan saat kita akan haji atau berpuasa. Demikian halnya shalat. Sekalipun shalat sendiri adalah ritual yang melibatkan gerak otot dan sendi, untuk menunaikannya secara sempurna kita juga harus sehat.

Pola hidup sehat adalah investasi. Pengalaman Deddy Corbuzier adalah pelajaran nyata dari pentingnya hidup sehat. Dalam kanal Youtubenya, baru-baru ini ia bercerita bahwa dirinya terinfeksi Covid-19 dan sempat kritis. Dokter yang merawatnya menyebut Deddy mengalami badai sitokin yang taruhannya adalah nyawa.

Namun demikian, ternyata pola hidup sehat yang selama ini ia jalankan sangat membantunya selamat dari masa kritis dan bisa pulih lebih cepat. Pola hidup yang baik ibarat simpanan darurat saat sistem kerja tubuh tak mampu mengatasi keadaan.

Khazanah hidup sehat Nabi itu baik dan penting untuk ditiru. Selama hidup, beliau hanya pernah sakit dua kali. Pertama saat menerima wahyu, beliau mengalami demam hebat. Dan kedua adalah sakit di mana Nabi Muhammad SAW kemudian wafat.

Kesehatan adalah satu dari dua nikmat yang sering dilupakan banyak orang. Demikian kata Nabi. Karenanya, dari kebiasaan hidup beliau pun terselip pelajaran agar kita sadar dan belajar bagaimana cara hidup sehat. Kasus publik figur tadi adalah tamparan agar kita sadar untuk mengelola hidup. Terlebih dalam era pandemi yang riskan bagi kesehatan. Badan kita adalah tanggung jawab masing-masing kita. Jika tidak merawatnya, kelak pasti akan menyulitkan diri sendiri. Mari bersama belajar mengikuti keseharian Nabi. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.