Ramadhan Rahmat

KolomRamadhan Rahmat

Masih dengan bulan Ramadhan, bulan suci penuh berkah dan kerahmatan. Rahmat, karena Ramadhan merupakan curahan hujan rahmat dan nikmat bagi kita. Bahkan, orang-orang yang beban dosanya ringan, mereka menerima ampunan dari Allah SWT setelah berpuasa beberapa hari. Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi mengatakan, bahwa berkah puasa dapat menghapus dosa-dosa mereka.

Di lain sisi, Islam ada memang sebagai agama rahmatan lil ‘alamin. Rahmat di sini tentu, tidak hanya ditafsiri sebagai rahmat bagi alam yang secara spesifik mengacu kepada umat Islam saja. Melainkan lebih luas, rahmat di sini dapat kita tafsiri sebagai bentuk toleransi, saling menghargai satu sama lain, berbagi, dan menjaga persatuan terhadap sesama umat beragama. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah mengatakan, rahmatan itu sejatinya mengacu kepada jalan persaudaraan dan keharmonisan sesama umat manusia.  

Dalam artian, puasa dalam kata perintah untuk menahan dari rasa haus dan lapar, secara subtansial ini mengacu kepada refleksi diri di tengah situasi sosial masyarakat yang mengalami kelaparan dan kemiskinan. Maka, efek motorik akan rasa lapar dan rasa haus yang kita rasakan ini sebetulnya harus menguatkan rasa solidaritas kita akan pemberantasan kemiskinan serta kelaparan di negeri ini.

Contoh kecil, sering kali kita melihat setiap menjelang maghrib dan imsak banyak dari kita berbagi rejeki, baik itu sembako maupun makanan. Namun, beberapa hari belakangan, viral sebuah video tentang sekelompok orang yang membagikan makanan berbuka kepada dua orang anak, dan ternyata kedua anak tersebut merupakan seorang Non-Islam. Sontak, sekelompok pembagi makanan merasa kaget dan mungkin juga lucu atau bahkan kecewa karena yang dibagi merupakan orang yang tidak berpuasa.

Terlepas dari berpuasa atau tidak, saya pribadi tidak sependapat jika membagi-bagikan takjil atau makanan saat puasa itu hanya dikhususkan kepada umat Islam yang sedang berpuasa. Tentu semangat berbagi kepada sesama ini juga harus dibangun dalam diri untuk menjadikan spirit atau festival puasa sebagai alternatif memberikan pengaruh besar terhadap kemanusiaan kita.

Baca Juga  Menghidupkan Keberagamaan Peka Perbedaan

Pun juga kita harus membentangkan jalan spiritualitas puasa ini sebagai alternatif diri untuk membunuh ego dan hasrat hawa nafsu. Di sini kita akan mengacu kepada taraf fungsional bahwa puasa yang kita lakukan janganlah menjadi jalan alternatif untuk mendikotomi mereka yang berbeda dan berbuat semena-mena terhadap mereka yang berbeda agama dengan kita.

Puasa harus kita jadikan bentang perjalanan spiritualitas yang dapat memengaruhi kesadaran untuk bersikap baik kepada mereka yang berbeda agama. Puasa harus menjadikan kita bisa bersikap sejuk, ramah dan menenangkan kepada mereka yang berbeda agama. Karena puasa sebetulnya selalu menekankan hal-hal yang sifatnya keburukan dan permusuhan untuk kita tahan dan kita hancurkan.

Maka, di dalam puasa selain bisa mengontrol diri agar terhindar dari keburukan, niscaya ini juga dijadikan jalan spirit untuk membentangkan jalan rahmat bagi sesama. Sebagaimana pemahaman di atas bahwa dimensi rahmatan itu bukan hanya dalam taraf karunia. Tetapi mengacu kepada persaudaraan dan kebersamaan satu sama lain. Di situlah titik fokus agama Islam sebagai rahmat. Allah berfirman, Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat, (QS. al-Hujurat: 10).     

Oleh sebab itu, jadikan puasa kita sebagai jalan untuk menebarkan rahmat bagi mereka yang berbeda. Dengan merayakan festival puasa ini sebagai jalan untuk membangun relasi dan sikap toleran terhadap mereka yang berbeda. Ramadhan harus menjadi bulan solidaritas yang kuat untuk meniscayakan semacam kebaikan bersama dalam bentuk saling berbagi kepada mereka yang membutuhkan tanpa memandang agamanya apa. Ramadhan harus dapat diposisikan sebagai jalan untuk menebarkan rahmat kita terhadap umat manusia.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.