Gus Baha: Sabar Adalah Kunci Hidup Bahagia

BeritaGus Baha: Sabar Adalah Kunci Hidup Bahagia

ISLAMRAMAH.CO, Kehidupan merupakan anugerah Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya. Setiap kita hendaknya senantiasa mensyukuri anugerah tersebut. Manakala kita diberikan rizki dan kebahagiaan, maka cara kita mensyukurinya adalah dengan berbagi rizki dan kebahagiaan tersebut kepada orang lain. Sebaliknya, manakala kita diuji melalui musibah, maka hendaknya kita bersabar dan mewas diri terhadap apa yang telah kita perbuat selama ini. Dengan demikian, setiap kita akan terpacu untuk memperbaiki diri dan kebahagiaan hidup itu akan kita raih.

Untuk mencapai kebahagian tersebut menurut ulama muda asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha, kita harus mencontoh perilaku dan sifat Rasulullah. Teladan Rasulullah harus selalu kita pegang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam salah satu hadis disebutkan, Rasulullah pernah menyampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Itu artinya, bila sampai hari ini kita masih diberikan nikmat kesehatan, maka inilah peluang bagi kita untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain.

“Kehidupan adalah pemberian dari Allah untuk kembali kepada Allah. Rasulullah kalau mengajarkan hidup itu gampang sekali, jadi kalau kita hidup, anggap saja peluang untuk nambah kebaikan,” jelas Gus Baha dalam suatu ceramahnya yang diunggah di Youtube.

Lebih lanjut Gus Baha mengisahkan kehidupan rumah tangganya yang harmonis dan jarang cekcok dengan sang istri, bahkan ketika sang istri marah pun, Gus Baha cenderung mengalah. Gus Baha berpendapat bahwa ketika harmonis pahala yang didapatkan adalah keharmonisan rumah tangga tersebut, sebaliknya jika istri sedang marah dan ditimpali kemarahan juga maka pahala sabar akan terlewatkan. Maka dari itu, buah kesabaran akan mendapatkan pahala yang besar dan terjaganya keharmonisan rumah tangga.

Baca Juga  Quraish Shihab: Jangan Menuduh Orang Lain Kafir

“Saya itu dari awal nikah sampai sekarang hampir tidak pernah bertengkar sama istri, sampai istri saya bilang, Gus, sekali-kali kalau saya marah itu dilawan, ya saya bilang begini, Allah itu Maha Baik sama saya, Ketika kita harmonis, pahala saya lewat harmonis itu, saya memberikan uang, menyenangkan Anda dan ketika Anda marah, pahala saya lewat sabar, kalau kamu marah, saya marah, saya tidak dapat pahala,” ungkap Rais Syuriyah PBNU tersebut.

Di akhir ceramahnya, ulama ahli tafsir tersebut memberikan resep hidup bahagia, yaitu dengan membalas kebaikan kepada orang yang mencaci atau membenci kita. Gus Baha mengisahkan tentang Sayyid Ja’far Shodiq yang selalu memberikan hadiah kepada orang yang sudah membencinya. Sayyid Ja’far menilai bahwa ketika ada orang yang membenci kita dan kita balas dengan kebaikan maka kebaikan tersebut akan berpindah pada diri kita. Kisah ini memberikan teladan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada orang lain. Dengan demikian, kebaikan dan keberkahan akan selalu menyertai perjalanan hidup kita  

“Di antara ceritanya Sayyid Ja’far Shodiq itu kalau ada orang memaki-maki dia malah dikirimi hadiah, kenapa katanya?, karena kebaikan kamu telah kamu berikan kepada saya, ini hadiahnya sampai, malu yang memaki itu. Pembenci itu pemberi kebaikan, istri yang marah adalah pemberi kebaikan, orang dulu itu semudah itu hidup,” pungkas santri kesayangan KH Maimoen Zubair tersebut.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.