Ibadah Haji Memperkuat Rasa Kemanusiaan

BeritaIbadah Haji Memperkuat Rasa Kemanusiaan

ISLAMRAMAH.CO, Setiap bulan Dzulhijjah dalam kalender hijriah/ Islam, umat Islam di seantero dunia menunaikan ibadah haji sebagai bentuk penunaian atas rukun Islam. Ibadah haji tidak hanya menjadi rukun Islam yang kelima, tetapi ibadah ini juga sebagai momen pembelajaran bagi umat Muslim untuk menjadi manusia seutuhnya. Tidak ada yang lebih indah di muka bumi ini selain kesadaran bahwa setiap umat manusia memiliki kewajiban dan hak yang sama. Ibadah haji adalah bentuk penghambaan kepada Allah Swt sekaligus sebaga nilai penting persatuan dan nasib kemanusiaan universal. 

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Entrepreneur Purwakarta, KH Ahmad Syafii Mufid hal itulah yang membuat ibadah haji ‘spesial’. Sebab, selain membutuhkan kemauan seperti halnya ibadah lain, ibadah haji juga memerlukan sejumlah kesiapan termasuk fisik, finansial dan perbekalan yang cukup. Karena itu, menurutnya, ibadah haji adalah jihad yang sesungguhnya karena di dalamnya banyak pengorbanan oleh hamba yang taat dan patuh luar biasa kepada Allah Swt. 

“Maka dari itu usaha yang sungguh-sungguh yang semacam itu bisa kita masukkan dalam kategori jihad untuk melawan hawa nafsu sejak berniat menggunakan pakaian ihram. Secara singkat ibadah haji itu memiliki makna jihad bagi para pelakunya, dia berangkat menunaikan ibadah haji itu berjihad untuk melawan hawa nafsunya yang mana mau mengeluarkan uangnya, mau menggunakan waktunya untuk ibadah haji. Nah itu jihad,” kata KH Ahmad Syafii di Jakarta.

Kiai Ahmad Syafii juga menambahkan bahwa ibadah haji diwajibkan kepada setiap Muslim yang mampu, baik fisik, rohani, maupun finansial hanya sekali dalam seumur hidup. Seluruh umat Islam yang berbeda ras, suku, bahasa, dan negara bertemu di ‘rumah Allah’ dalam rangka menunaikan kewajiban sekaligus bentuk kecintaan luar biasa kepada Allah Swt. 

Baca Juga  Prof Dr Quraish Shihab: Mbah Moen Seorang Alim Berakhlak Luhur

“Seumur hidup sekali, orang datang dari berbagai macam penjuru dunia, dari berbagai macam etnis dan ras, serta berbagai macam mazhab ke suatu tempat untuk melakukan ibadah haji. Di sana terjadi apa yang disebut ‘Muktamar Muslimin’ dari seluruh dunia, dalam rangka membangun kebersamaan,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

2 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.