Memaknai Hijrah ala Nyai Nur Rofiah

BeritaMemaknai Hijrah ala Nyai Nur Rofiah

Seiring dengan meningkatnya religious sentiment di masyarakat, gaung hijrah semakin menggema. Dari segi artinya, hijrah dimaknai sebagai perpindahan. Diksi hijrah pertama kali berkaitan dengan perpindahan Rasulullah dari Makkah ke Madinah untuk melanjutkan dakwah Islam. Belakang, hijrah dimaknai sebagai sebuah upaya untuk menjadi insan yang lebih baik. seseorang yang telah berhijrah ditandai dengan berubahnya preferensi busana, sikap yang religius, dibarengi dengan penggunaan bahasa arab ringan sebagai percakapan sehari-hari.

Nyai Nur Rofiah memberikan pendapatnya mengenai makna hijrah di dalam buku Nalar Kritis Muslimah. Founder Ngaji KGI (Keadilan Gender Islam) ini memaknai hijrah dengan makna yang filosofis. Bu Nyai yang sekaligus dosen di PTIQ Jakarta tersebut menyatakan bahwa hijrah dalah suatu proses perpindahan seseorang dari kondisi buruk menuju kondisi yang baik.

Tak hanya itu, hijrah juga berlaku bagi seseorang yang berada dalam kondisi yang baik menuju kondisi yang lebih baik lagi. Karena bermaknakan perubahan sikap menuju keadaan yang lebih baik, maka hijrah dimaknai sebagai sebuah proses. Hijrah bukanlah garis finish yang bisa digapai dengan merubah penampilan seseorang kemudian mengaku dirinya sedang “hijrah”.

Perubahan penampilan bisa jadi salah satu indicator bahwa seseorang berkomitmen untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Namun perubahan tersebut juga harus diiringi dengan perubahan akhlak yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Konsistensi pemikiran Nyai Nur Rofiah tentang nilai kemanusiaan ini menjadi poin penting yang ditekankan di setiap sesi Ngaji KGI.

Berkaitan dengan nilai kemanusiaan, Nyai Nur Rofiah selalu menekankan bahwa hal yang tidak boleh dilupakan ketika seseorang akan hijrah adalah terus merasa kurang sehingga ia terus konsisten pada kebaikan. Bukan sebaliknya, merasa dirinya telah berhijrah kemudian menyalahkan dan menghina manusia lainnya. Sehingga merasa dirinya lebih baik dibanding yang lainnya.

Lantas bagaimana jika merasa sudah hijrah namun tak kunjung menjadi pribadi yang lebih baik?

Baca Juga  Membangun Kesadaran Kritis Santri Masa Kini

Dalam referensi yang sama, Nyai Nur Rofiah menyatakan bahwa standar kebaikan tidak memiliki indicator yang bisa diukur. Hanya ia dan Tuhan saja yang tahu apakah hijrah yang saat ini dijalankan sudah membawa dampak positif atau belum bagi diri seseorang. Yang perlu dilakukan hanyalah terus menerus melakukan kebaikan dan menebarkan kebermanfaatan bagi yang lainnya.

Beliau juga menyatakan bahwa seseorang yang berhijrah tidak akan bisa mengubah apa terjadi. Seperti musibah yang menimpa seseorang. Jika hijrah dimaknai sebagai sebuah garis finish, maka ia akan menuntut kepada Tuhan. “Saya sudah berhijrah, namun kenapa masih diberi musibah”.

Jika seseorang memaknai hijrah sebagai sebuah proses, maka ia akan memandang musibah sebagai sebuah keniscayaan yang tidak mungkin dihindari. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang yang hijrah tersebut menghadapi dan merespon musibah yang dialami. Sebagai sebuah proses, seseorang yang berhijrah bisa menjadikan musibah sebagai sebuah anugrah. Dengan jalan memaksimalkan ikhtitar dan tawakal untuk merubah musibah menjadi sebuah kebaikan.

Bagaimana seseorang bisa memulai jalan hijrah?

Menurut Nyai Nur Rofiah, hijrah bukanah sebuah pilihan. Hijrah adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim. Karena hijrah adalah jalan utama untuk menuju Islam yang kaffah, sebagaimana Islam yang dicita-citakan bersama. Hijrah bisa dimulai dengan bertindak adil dan arif semenjak di fikiran.

Jika fikiran seseorang sudah adil dan arif, maka akan diikuti dengan sikap, dan ucapan yang adil dan arif pula. Sikap tersebut harus diterapkan dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun. Tanpa membedakan ras, suku, agama, maupun jenis kelaminnya.

Karena sejatinya, memanusiakan manusia dan makhluk lainnya adalah inti utama dari ajaran yang dibawakan oleh Rasulullah SAW. Hijrah bukan hanya perubahan penampilan, namun hijrah adalah komitmen diri untuk terus berproses menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.