ARBAIN

KolomARBAIN

Destinasi perjalanan saya adalah peringatan Arba’in Imam Husein di Karbala, Irak. Saya tinggalkan seluruh aktivitas di Jakarta untuk bergabung dengan jutaan umat yang sedang memperingati Arba’in.

Sejak dari Jakarta, saya sudah tak sabar dan penuh suka cita menanti momen Arba’in. Bersama rombongan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), tiba di Najaf, langsung ziarah ke Samarra dan Al-Kadzimain. Lalu, meluncur ke tiang 595, tempat pemberhentian kami yang pertama di kediaman warga Irak, Nabil, seorang insinyur yang sangat ramah dan bersahabat.

Rencananya kami akan berjalan kaki sepanjang 50 km tengah malam. Tapi karena kerinduan kami pada Imam Husein terus membuncah dan terharu melihat warga yang lain berjubel berjalan kaki terlebih dahulu, maka kami majukan untuk memulai jalan kaki Arbain pada pukul 20.00, setelah shalat Isya.

Kami lalu perjalanan kaki pertama sepajang 40 km, selama kurang lebih 11 jam. Perjalanan spiritual yang luar biasa untuk memperingati 40 hari bersatunya kembali kepala Imam Husein dengan jasadnya setelah peristiwa berdarah dan memilukan dalam sejarah Islam itu. Imam Husein, cucu Rasulullah SAW dibunuh oleh mereka yang mengaku umat Rasulullah SAW. 

Imam Husein menjadi simbol duka sekaligus suka cita. Kita berduka mengingat peristiwa berdarah Karbala, tapi kita bersuka cita karena perjuangan Imam Husein untuk tujuan mulia: tegaknya keadilan dan cinta. Maka lihatlah, jutaan umat berjalan kaki sepanjang 80 km, bahkan ada yang ratusan km hanya untuk mengenang kepahlawanan dan perjuangan Imam Husein dalam menegakkan keadilan dan cinta.

Saya melihat langsung, umat dari segala usia: anak-anak, remaja, perempuan, dan orang lanjut usia, termasuk difabel berjalan kaki menuju Karbala untuk mengenang perjuangan Imam Husein.

Baca Juga  Biografi Ibnu Khaldun: Pengalaman Di Politik (bagian 2)

Setelah beristirahat semalam di tiang 1216, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke kota Karbala. Kami tiba pukul 11.30 di tempat penginapan. Rindu pada Imam Husein terus menggebu-gebu selama perjalanan dan setibanya di tempat penginapan yang tidak jauh dari Imam Husein. 

Akhirnya saya bisa berziarah pada Pkl. 01.30 ke makam Imam Husein di tengah lautan massa untuk pertama kalinya.

Zuhairi Misrawi
Zuhairi Misrawihttp://IslamRamah.co
Intelektual Muda Nahdlatul Ulama, Ketua Moderate Muslim Society (MMS), Jakarta
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.