Harmoni Puasa Ramadhan dan Jum’at Agung

KhazanahHarmoni Puasa Ramadhan dan Jum'at Agung

Sama dengan Ramadhan di tahun sebelumnya, Ramadhan tahun ini juga sangat istimewa. Disamping umat muslim diwajibkan untuk menjalankan syariat puasa selama sebulan penuh, umat Nasrani juga memperingati Jumat Agung dan juga dianjurkan untuk berpuasa. Momentum puasa yang dilakukan kedua agama ini jatuh pada waktu yang sama.

Puasa Ramadhan dilakukan dengan menahan makan dan minum dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. Sedangkan puasa Jumat Agung dilakukan dengan mengurangi makanan tertentu namun diperbolehkan untuk minum. Meskipun dilakukan dengan praktik yang berbeda, namun puasa Ramadhan maupun puasa Jumat Agung memiliki tujuan yang sama. Yaitu sebagai upaya mendekatkan diri pada Tuhan dengan cara menjauhkan diri dari nafsu duniawi yang penuh dengan tipu daya.

Selain itu, keduanya juga memiliki kesamaan dalam anjuran dan ibadah yang dilakukan. Dianjurkan untuk memperbanyak taubat, memperbanyak doa, melakukan tirakat, menjauhi hiruk pikuk dunia, menjauhi keserakahan, dan mengorbankan kesenangan duniawi untuk mencapai kebahagiaan akhirat.

Momen berpuasa Ramadhan dan puasa saat Jumat Agung ini mengingatkan kita pada sejarah titik-temu Islam dan Nasrani sebagai system kepercayaan yang bersumber dari bagian dari Abrahamic faith. Para pengkaji Muslim dan Barat mengakui agama Yahudi, Kristian dan Islam sama-sama memiliki kepercayaan pada Nabi Ibrahim. Ini diperkukuhkan lagi dengan kisah-kisah historis dalam kitab suci masing-masing.

Hanya saja dalam praktiknya ketiganya memiliki perbedaan pelaksanaan dan cenderung memiliki penafsiran tersendiri. Meskipun Ibrahim adalah satu orang yang sama, namun masing-masing agama menggambarkan Ibrahim dengan sosok yang sama sekali berbeda sehingga memunculkan persaingan antara tradisi kepercayan tersebut.

Meskipun begitu, kontestasi perebutan kebenaran dalam bingkai Abrahamic faith merupakan perdebatan klasik yang sudah banyak ditinggalkan. Setiap umat beragama berhak meyakini bahwa agamanya benar, tanpa perlu menyalakan agama lainnya. Di Indonesia, kita dipandu dengan konsep moderasi beragama yang mengharuskan setiap umat beragama memberikan keleluasaan bagi agama lain untuk mengekspresikan keyakinannya.

Baca Juga  Kiai Said Aqil Siroj: Islam dan Budaya Tidak Bertentangan

Mari saling mengormati antara muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, dan umat Nasrani yang sedang merayakan Jumat Agung. Itu adalah bagian dari sikap moderat. Hilangkan kecenderungkan untuk membanding-bandingkan syari’at mana yang lebih benar, karena kita semua sama-sama berpuasa dengan benar di jalan masing-masing.

Puasa Ramadhan maupun puasa Jumat Agung sama-sama memiliki nilai kebaikan. Puasa memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa setiap cobaan adalah ujian yang harus dijalani untuk meraih kemenangan. Kemenangan akan digapai bukan karena diri sendiri, tetapi dengan saling berbagi cinta dan kasih, serta toleransi kepada sesama.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.