Melapangkan Hati dengan Berdoa

RecommendedMelapangkan Hati dengan Berdoa

Banyak hal yang terjadi dalam keseharian yang berpengaruh pada keadaan hati kita. Ada kalanya kita merasa khawatir, gundah, sesak, dan perasaan-perasaan serupa yang membuat diri tak nyaman dikarenakan suatu alasan. Ketenangan hati bisa diupayakan dengan berdoa, membagi permasalahan untuk diceritakan kepada Tuhan. Doa adalah bahasa kebutuhan kita atas tempat pengaduan. Dan Allah adalah sebaik-baik tujuan untuk kembali, bercerita, juga meminta.

Dalam al-Quran, Allah memfirmankan ayat-ayat yang tepat dibaca sebagai doa untuk memohon ketenangan hati. Salah satu yang paling masyhur tercantum dalam surat Thaha ayat 25-28 yang berbunyi:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي، وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي، يَفْقَهُوا قَوْلِي

Artinya:

Ya Allah, lapangkanlah hatiku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.

Selain ketetapan hati, doa di atas secara lebih lanjut meminta agar persoalan yang sedang dihadapi diberi kelapangan jalan. Ayat ini pun kerap dibaca oleh orang-orang yang hendak menghadapi situasi yang mengharuskannya bicara, seperti saat akan mengikuti lomba pidato, tilawah al-Quran, wawancara, dan lain sebagainya. Harapannya tak lain agar apa yang keluar dari lisannya adalah kebaikan dan kemudahan, sehingga yang mendengar pun dapat menerima serta memahaminya. Doa inilah yang dibaca Nabi Musa guna memohon kelancaran serta kefasihan berbicara saat berhadapan dengan Firaun dalam rangka menyampaikan kebenaran.

Kemudian, dalam surat al-Baqarah ayat 250 akan didapati pula baris doa untuk memperoleh hati yang tenang, ketetapan iman dan anugerah sabar. Latar ayat ini terkait dengan kisah raja Thalut beserta pasukannya yang berdoa untuk menguatkan mental mereka saat akan menghadapi pasukan Jalut yang secara kuantitas sangat jauh melampaui tentara dan perlengkapan tempur Thalut. Allah berfirman:

رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Yang artinya:

Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami dan tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang kafir.

Kita pun bisa menyisir doa-doa penenang hati melalui munajat Rasulullah SAW. Dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim diceritakan, bahwa suatu ketika Ibnu Abbas mendengar Nabi memanjatkan doa berikut:

Baca Juga  Kefakiran Imam Malik Demi Menuntut Ilmu

اللَّهُمَّ اجْعَلْ لي في قَلْبِي نُورًا، وفي لِسَانِي نُورًا، وفي سَمْعِي نُورًا، وفي بَصَرِي نُورًا، وَمِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَمِنْ بَيْنِ يَدَيَّ نُورًا، وَمِنْ خَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ في نَفْسِي نُورًا، وَأَعْظِمْ لي نُورًا

Artinya:

Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, dan muliakanlah cahaya bagiku.

Di lain hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Abu Umamah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengajari seseorang dengan doa berikut:

أَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.

Selain itu, zikir ringkas yang baik untuk dilanggengkan agar batin tenang adalah ayat 173 dari surat Ali Imran yang berbunyi:

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami, dan Dia sebaik-baiknya pelindung.

Demikian sejumlah doa yang bisa dibaca untuk meminta agar hati merasa nyaman dan tenang. Berdoa adalah suatu kenikmatan besar. Seorang Muslim, dengan demikian memiliki keberuntungan utama karena ditetapkan rutinitas shalat lima waktu baginya, bahkan disertai bonus berbagai macam versi sunnahnya. Karena shalat pada hakikatnya adalah doa, kita bisa mengadukan masalah, menceritakan kegelisahan, memohon kelapangan, meminta ridha kepada Dzat yang Maha Agung dan Maha Kuasa, Allah SWT. Bangun stabilitas hati dengan berdoa

Doa akan menjaga ingatan kita bahwa segala yang terjadi itu tunduk pada kehendak dan keadilan Allah. Dia yang berkuasa penuh atas ketentuan hamba-hamba-Nya. Sedangkan porsi seorang hamba adalah berusaha terbaik serta berdoa. Mari jaga komunikasi kita dengan Tuhan lewat doa. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.