Perilaku Mencerminkan Nasib

KhazanahHikmahPerilaku Mencerminkan Nasib

Salah satu prinsip hidup terpenting dalam Islam adalah keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan balasan sesuai dengan perbuatan hamba-Nya, al-jaza’ min jinsil ‘amal. Orang yang berbuat jahat dibalas dengan kejahatan, dan orang yang berbuat baik dibalas dengan kebaikan. Dengan kata lain, balasan pahala atau hukuman yang akan kita terima tergantung pada bagaimana perilaku kita terhadap orang lain di dunia. Jika kita ingin keselamatan, kasih sayang, rahmat, ampunan, dan kebaikan-kebaikan lainnya bagi nasib kita di dunia   maupun di akhirat, berarti kita harus terlebih dahulu memperlakukan orang lain dengan kebaikan-kebaikan itu.

Banyak teks dalam al-Quran dan Sunnah yang menegaskan dan mengungkapkan prinsip untuk ‘memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan’. Allah SWT Berfirman, Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. (QS. al-Syura:40)

Di dalam Tafsir Al-Sa’di, Syaikh al-Sa’di menjelaskan ayat ini bahwa, seorang hamba harus memperlakukan makhluk-Nya sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh Allah. Sebagai seseorang yang ingin diampuni oleh Allah, hendaklah dia memaafkan orang lain. Sebagaimana seseorang ingin diperlakukan dengan kesabaran oleh Allah, maka hendaklah dia bersabar dengan orang lain. Sesungguhnya balasan itu dari jenis yang sama dengan perbuatan. 

Menebarkan cinta kasih pada orang lain adalah satu cara kita untuk mencintai diri sendiri (self-love). Sebab, dengan menebarkan kebaikan pada orang lain, kita akan menuai kebaikan bagi diri sendiri. Dengan memperlakukan sesama manusia dengan baik, kita akan diperlakukan dengan baik juga oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hambanya yang penyayang (HR. Bukhari). Dalam Hadis lain, Nabi SAW juga bersabda, Allah membantu seorang hamba selama ia membantu saudaranya (HR. Muslim). 

Baca Juga  Menelaah Gerakan Islam Puritan

Pada intinya, kita harus memperlakukan orang lain sebaik kita memperlakukan diri sendiri. Masa depan kita di akhirat terhubung langsung dengan perilaku kita di dunia. Bahkan sebagian balasan mungkin diberikan lebih awal ketika kita masih hidup, yang baik atau buruknya merupakan timbal balik dari perbuatan sendiri. Untuk itulah, kita harus selalu menyemai kebaikan pada kemanusiaan, bukan kejahatan, keburukan, kebencian atau kekasaran. Sebab pada akhirnya, semua perilaku kita akan kembali pada diri sendiri. Karena Allah mengganjar atau menghukum kita sesuai dengan bagaimana kita berperilaku dengan orang lain.

Jadi, jika kita mencintai diri sendiri, kita juga harus mencintai orang lain. Berperilaku yang baik terhadap ciptaan, dalam perkataan, perbuatan, kekayaan, reputasi, dan segala jenis kemaslahatan. Salah satu yang terpenting untuk melayani kemanusiaan ialah menjadi bermanfaat bagi orang lain. Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia, sebagaimana yang selalu diajarkan Nabi SAW. Dengan memberikan manfaat bagi orang lain kita akan menciptakan kemaslahatan bersama, dengan timbal balik balasan yang tidak terbatas. 

Syaikh as-Sa’di berkata, “Barangsiapa menggabungkan keunggulan dalam ibadah kepada Tuhannya dengan keunggulan dalam berurusan dengan ciptaan, dia telah sepenuhnya mengaktualisasikan ketulusannya.” (at-Taudhih Wal Bayan Li Syajaratil Iman, 1: 79)

Singkatnya, pahala atau hukuman yang kita terima dari Allah di akhirat secara langsung tercermin dari perilaku kita terhadap orang lain dalam kehidupan duniawi ini. Jika kita keras, kejam, dan sombong, Allah akan menghukum kita dengan keras untuk merendahkan kita. Jika kita baik hati, lemah lembut, dan rendah hati, Allah akan membalas kita dengan meninggikan status kita di surga. Semoga Allah memberikan kita kekuatan iman, keyakinan, dan kebijaksanaan untuk menerapkan prinsip ini dengan kemampuan terbaik kita.

Redaksi Islam Ramah
Redaksi Islam Ramah
IslamRamah.co - Islam Ramah Bukan Islam Marah
Artikel Populer
Artikel Terkait

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.