Dinamika Ilmu dan Jodoh Ulama Jomblo

KhazanahBukuDinamika Ilmu dan Jodoh Ulama Jomblo

Resensi Buku “Ulama Jomblo, Rela Tidak Beristri Demi Ilmu” Karya Abdul Fattah Abu Ghuddah

Judul                : Ulama Jomblo (Rela Tidak Beristri Demi Ilmu)           

Penerjemah     : Ali Hisyam           

Penerbit          : Cantrik Pustaka   

Cetakan           : Maret, 2020

Tebal               : 173 halaman

ISBN                : 978-602-0708-75-1

Pernikahan dilakukan sejatinya merupakan perjuangan manusia untuk memenuhi fitrahnya dalam keberlanjutan dan keberlangsungan populasi umat manusia. Namun, apalah jadinya jika sebagian orang tidak menunaikan kewajiban ini sama sekali dalam hidupnya. Bahkan, tugas besar ini tidak dilaksanakan oleh para ulama yang notebene merupakan panutan bagi seluruh umat manusia di tengah-tengah masyarakat.

Buku Ulama Jomblo ini memaparkan sekelumit kisah alasan para ulama menjadi seorang jomblo. Buku ini setidaknya memberikan gambaran penting bahwa menjadi seorang jomblo harus tetap kreatif demi keberlangsungan umat manusia. Para ulama memberikan contoh di dalam buku ini dengan melakukan hal-hal yang sangat produktif dalam hidupnya. Para ulama yang tergolong sebagai jomblo bahkan mendapatkan legitimasi dari segi kealimannya, sikapnya dan berbagai prestasi lainnya di tengah-tengah masyarakat.

Salah satu ulama yang disebutkan adalah Al-Imam Al-Mujtahid Abu Jakfar bin Jarir At-Thabari. Seorang ulama yang memiliki sejumlah kitab yang berpengaruh besar terhadap peradaban dan sejarah Islam. Ia dikenal sebagai seorang ulama ahli tafsir, ahli hadits, ahli fiqih, sejarawan, tokoh linguistik, ahli nahwu, sastrawan dan gelar lainnya. Bahkan, Al-Imam Al-Mujtahid Abu Jakfar bin Jarir At-Thabari sudah mulai menulis hadits sejak usia sembilan tahun (hal. 47).   

Kemasyhuran Al-Imam Al-Mujtahid Abu Jakfar bin Jarir At-Thabari di tengah-tengah masyarakat tidak serta merta lahir dengan tangan hampa. Selain memiliki karya berupa kitab yang menjadi rujukan umat, Al-Imam Al-Mujtahid Abu Jakfar bin Jarir At-Thabari memiliki pribadi yang baik. Ia merupakan sosok ulama yang penuh humor, hatinya bersih, lapang dada, baik kepada teman-temannya, suka menanyakan sahabat-sahabatnya yang tidak hadir, sikapnya sangat terdidik  penuh adab dalam makan dan pakaian serta segala aktivitas pribadinya. Maka sebab itulah, Al-Imam Al-Mujtahid Abu Jakfar bin Jarir At-Thabari mendapatkan kesaksian dari sahabat-sahabatnya yang lain. Bahkan, Abu Bakar bin Duraid menggubah syair ratapan untuk Ibnu Jarir sebanyak 35 bait.  

Para ulama jomblo yang dikisahkan di dalam buku ini memang tidak melahirkan generasi manusia dalam hidupnya. Akan tetapi, keteladanan, keluhuran akhlak, dan karyanya adalah keturunan yang bisa dinikmati oleh generasi manusia dari masa ke masa. Seperti Imam Nawawi yang diakui kemuliaan, keilmuan dan kebaikannya oleh masyarakat Timur dan Barat. Bahkan, Al-Dzahabi mengakui Imam Nawawi merupakan satu-satunya ulama yang hafiz, panutan, dijuluki Syaikhul Islam, alam al-auliya’ (dunianya para waliyullah), muhyiddin (yang menghidupkan agama) (hal. 121).

Baca Juga  Review Buku “Krisis Peradaban Islam”

Imam Nawawi dalam setiap harinya bisa mempelajari 12 pelajaran kepada para gurunya, baik itu berupa syarah (penjelasan umum) maupun sebagai koreksian. Pelajaran tersebut terdiri dari berbagai cabang keilmuan. Beberapa biografi ulama yang dipaparkan di dalam buku ini rata rata memang menguasai terhadap berbagai disiplin ilmu. Karena dalam kehidupan mereka  hanya disibukkan dengan dengan keilmuan dan pengajaran sehingga mereka bisa melahirkan santri-santri ideologis yang bisa memberikan kebermanfataan kepada kehidupan manusia sepanjang zaman.

Imam Ibnul Jauzi mengatakan dalam kitabnya Shaidal Kathir bahwa semestinya manusia berusaha memperoleh keturunan yang ingat kepada Allah sehabis wafatnya dan dia akan mendapatkan pahalanya. Saran yang pertama ini barangkali dikhususkan kepada mereka yang sudah berkeluarga. Artinya, diharapkan adanya keturunan yang shalih dan bisa senantiasa mendoakan kedua orang tuanya saat telah berada di dalam liang lahat. Pendapat pertama ini lebih kepada bagaimana melahirkan kaderisasi manusia dari segi biologis. Saran yang kedua adalah dengan membuat kitab tentang ilmu. Sebab karangan orang yang alim akan menjadi anak kekalnya. Ia akan dikutip dan disalin ke dalam kitab yang mengikuti jejaknya. Itulah nanti yang tidak akan pernah mati (hal. 172). Maka tidak ayal, segala bentuk daya dan upaya serta prestasi yang dilakukan oleh para ulama’ jomblo dalam melahirkan generasi cerdas dan bertaqwa melalui pengajaran dan pendidikan serta keteladanan juga menjadi amal jariyah yang mengalir dari generasi ke generasi.

Prestasi yang telah diukir oleh ulama jomblo ini mendapatkan testimoni dari murid yang pernah mengenyam pembelajarannya. Murid tersebut menyaksikan sendiri beberapa kebiasaaan yang dilakukan oleh ulama’ jomblo. Salah satunya sebagaimana kesaksian As-Shalah As-Shafdi tentang sosok Syekh Ibnu Taimiyah. Ia mengungkapkan bahwa Syekh Ibnu Taimiyah hampir tidak pernah kenyang akan ilmu, tidak pernah merasa puas membaca, tidak bosan belajar, tidak letih mengkaji dan jarang sekali beliau membahas satu bab ilmu dari berbagai keilmuan yang dipelajari kecuali ia diberi kemudahan dari bab tersebut untuk memahami bab-bab yang lain. Dan seringkali beliau mengoreksikan keilmuan tersebut kepada para ahlinya (hal. 138)

Buku ini secara komprehensif memotret tentang seluk beluk kehidupan ulama’ jomblo dan kreatifitasnya dalam kehidupan keseharian. Kisah ulama jomblo di dalam buku ini memfokuskan diri mereka terhadap ilmu dan keilmuan dan tidak sempat untuk menunaikan hasratnya untuk menikah dan membangun rumah tangga. Kehidupan mereka dipenuhi dengan niat tulus mengabdi demi ilmu dan diketuktularkan kepada segenap murid-muridnya.

Abdul Warits
Abdul Warits
Penulis lepas, lahir di Grujugan Gapura Sumenep Madura1997. Mahasiswa Pascasarjana Studi Pendidikan Kepesantrenan, Instika, Guluk-Guluk Sumenep Madura
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.