Alissa Wahid: Pentingnya Keadilan dalam Kehidupan Beragama

BeritaAlissa Wahid: Pentingnya Keadilan dalam Kehidupan Beragama

Dalam perbincangannya bersama Prof. Suyanto, Alissa Wahid menyoroti tantangan kerukunan antar umat beragama yang tengah menjadi problematika global. Dalam video di kanal Youtube Suyanto.id yang berjudul Alissa Wahid: Toleransi Beragama Perlu Keadilan-Eps.1 tersebut, ia menerangkan bahwa ekstremisme dan intoleransi beragama sebenarnya dipengaruhi oleh mayoritarianisme kelompok penganutnya, bukan pada ajaran agamanya. Alissa Wahid menegaskan bahwa setiap ajaran agama justru mengajarkan keadilan dalam beragama, hidup rukun, dan saling menghormati. 

Menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama merupakan tanggung jawab bersama bangsa Indonesia. Tanpa toleransi beragama, sikap saling menghormati dan saling bekerjasama akan sulit terwujud. Alissa Wahid mengatakan bahwa sikap intoleransi akan sangat menghambat tercapainya cita-cita bangsa dan agama.

Ia menjelaskan “sebetulnya kalau kita tidak bisa bertoleransi itu artinya kita tidak bisa bersikap adil, dan juga tidak bisa bersikap menghormati satu sama lain, dan apa lagi bekerja sama. Gotong royong, misalnya, yang selalu menjadi iconnya Indonesia, itu bagaimana bisa terwujud ketika kita tidak bisa bersikap adil dan tidak bisa bekerja sama? Dan itu karena kita tidak bisa saling menghormati.”

Wanita kelahiran Jombang 1973 ini, juga menjelaskan bahwa toleransi sebenarnya merupakan buah dari keadilan dan sikap saling menghormati dalam beragama. Dari sini ia menekankan pentingnya toleransi beragama untuk mewujudkan kerjasama demi meraih cita-cita luhur bangsa. “Cita-cita kemerdekaan Indonesia itu tidak akan tercapai, kalau kita tidak bisa menjaga kerukunan  umat beragama, karena tidak bisa adil, tidak bisa bergotong royong tidak bisa bekerja sama.” ujarnya.

Alissa wahid juga menyampaikan bahwa ia mengingat tulisan almarhum Gus Dur yang memperkuat pandangannya tentang Indonesia. Dalam tulisan yang dibacanya setahun yang lalu tersebut, Gus Dur menuliskan bahwa Indonesia berbeda dari kebanyakan negara yang mencita-citakan kemakmuran dan kedaulatan. Hal itu karena Indonesia meletakkan keadilan dan kemakmuran sebagai cita-cita kemerdekaan bangsanya. 

Baca Juga  Imam Besar Masjid Istiqlal: Al-Quran Petunjuk Bagi Umat Manusia

“Di dalam tulisannya, Gus Dur menganalisis, menyampaikan pandangannya, bahwa ini pasti dipengaruhi oleh ajaran agama. Karena agama-agama itu selalu membawa nilai keadilan.” ucap putri pertama dari presiden ke-4 RI tersebut.

Wanita yang aktif dalam berbagai gerakan sosial dan kemanusiaan ini menyimpulkan bahwa keadilan dan kemakmuran merupakan ajaran agama yang telah menjadi sumber spiritualitas dan cita-cita kehidupan berbangsa kita. “Maka wajib bagi kita kemudian untuk berlaku adil. Kalau kita tidak bisa berlaku adil, maka cita-cita bangsa dan negara kita tidak tercapai. Termasuk adil dalam kehidupan beragama, dan itu buahnya adalah toleransi.” pungkas Alissa Wahid.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.