Dr. Khaled Abou El Fadl: Tunjukkan Penghormatan Pada Ilmu dengan Biaya

BeritaDr. Khaled Abou El Fadl: Tunjukkan Penghormatan Pada Ilmu dengan Biaya

 Dalam kutipan dari tayangan kajian Tafsir surat al-Mujadalah di Ushuli Institute, Dr. Khaled Abou El Fadl membahas pentingnya membelanjakan uang untuk ilmu. Saat menjelaskan ayat 12 dan 13 dari surat al-Mujadalah, Dr. El Fadl mengatakan bahwa mengeluarkan uang sebagai sedekah untuk belajar, adalah bagian dari bentuk penghormatan kepada ilmu dalam tradisi Islam. 

Dr. El Fadl menyayangkan jika banyak masyarakat percaya bahwa ilmu Islam harus diperoleh begitu saja dengan cuma-cuma. Hal demikian menandakan hilangnya tradisi untuk menunjukkan penghormatan terhadap ilmu dengan mengeluarkan kebutuhan biaya, yang sebenarnya telah berkembang dalam tradisi intelektual Islam. Ia menyimpulkan bahwa ide tentang Ilmu gratis muncul di masa kemunduran Islam, “Gagasan bahwa anda berhak mendapatkan ilmu tanpa biaya, ilmu datang gratis, itu bersifat sangat post-kolonial atau berasal dari ide wahabi. Inilah kekacauan dari murahnya pengetahuan Islam” ucap Dr. El Fadl.

Ia mengambil contoh bagaimana kita rela membayar biaya untuk pengetahuan medis, tetapi tidak memiliki sikap yang sama dalam hal pengetahuan Islam, filosofis, atau sosial. “gagasan bahwa anda harus mengeluarkan uang untuk belajar kedokteran hampir tidak perlu bukti. Bahkan, agak menghina jika mencoba mendapatkan ilmu kedokteran atau pengobatan secara gratis. Sikap yang begitu, sama sekali tidak ada dalam hal apa yang kita, dalam tanda kutip, pengetahuan Islam yang berkualitas, pengetahuan filosofis, pengetahuan sosial. Bandingkan itu.”

Dr. El Fadl menyarankan sebuah buku berjudul The Rise of Colleges dari George Makdisi, untuk memahami sejauh mana peradaban Islam telah mengerti bahwa, ‘jika tidak mengeluarkan uang saat membicarakan ilmu, maka pembicaraan itu menjadi murahan’. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, “apa yang Quran katakan (dalam QS. Al-Mujadalah: 12), banyak dari kalian yang datang dan berbicara, berbicara, berbicara, tetapi sebenarnya bukti bahwa setiap pembicaraan ini benar-benar berarti adalah sedekah anda”. Dalam konteks ayat ini, jelas biaya yang dikeluarkan tidak akan masuk kantong Nabi SAW, tapi orang-orang beriman yang menuntut ilmu, belajar, berdiskusi, dianjurkan bersedekah atau mengeluarkan biaya untuk Ilmu yang diperolehnya sebagai bentuk penghormatan.

Baca Juga  Masa Depan Indonesia Di Pundak Santri

Sering tidak disadari bahwa perasaan keberatan untuk mengeluarkan uang, sedekah, atau biaya demi ilmu adalah satu bentuk meremehkan ilmu dan penistaan terhadap penuntut ilmu. Dr. El Fadl berkata,  “tidak pantas, itu penghinaan bagi diri sendiri, walaupun hanya sekadar berharap memperoleh ilmu tanpa harus mengeluarkan biaya. Jika anda menginginkan ilmu, sebagai sarana membersihkan jiwa, keluarkanlah sedekah atau biayanya. Karena itu merupakan bentuk riyadh nafsiyyah, merupakan bentuk pendisiplinan jiwa.” Pungkasnya.

Kita tidak perlu ragu untuk mengeluarkan biaya pendidikan karena itu merupakan bentuk sedekah untuk membersihkan jiwa dan menghormati ilmu yang kita peroleh. Sebagai seorang yang ingin memperoleh Ilmu-ilmu keislaman, kita harus memastikan bahwa kita memperoleh ilmu Islam dengan kualitas yang baik, tidak sembarangan, dan rela mengeluarkan usaha dan biaya untuk memperolehnya.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.