Saling Memberi Salam Pada Hari Raya

KhazanahSaling Memberi Salam Pada Hari Raya

Saling mengucapkan selamat pada hari raya Idul Fitri merupakan kebiasaan umat Islam. Masyarakat Muslim Tanah Air sering membagikan ucapan salam dan selamat kepada sanak keluarga, saudara, dan tetangga di tengah kebahagiaan perayaan lebaran. Kalimat-kalimat seperti minal ‘adin walfaizin dan ‘mohon maaf lahir dan batin’ menggema di mana-mana dan paling populer digunakan. 

Sebenarnya, kalimat yang lebih afdhal untuk diucapkan pada hari raya adalah ‘Taqabbalallahu minna wa min kum’. Kalimat ini adalah doa yang artinya “semoga Allah menerima amal dari kami dan dari kalian”. Saling memberi salam dengan kata-kata ini pada hari raya adalah praktik dari beberapa sahabat dan para penerusnya yang shaleh.

Jubair bin Nufair meriwayatkan bahwa, para sahabat Rasulullah SAW, ketika mereka bertemu di hari Idul Fitri, mereka akan mengatakan satu sama lain, 

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

“Semoga Allah menerima amal baik dari kami dan dari kamu. (Alat al-’Idain lil Mahamili, 2: 218)

Muhammad ibn Ziyad menceritakan, “Saya bersama Abu Umamah al-Bahili dan yang lainnya di antara para sahabat Nabi SAW. Ketika mereka pulang  dari shalat Idul Fitri, mereka akan mengatakan satu sama lain, Semoga Allah menerima amal baik dari kami dan dari kamu”. (Tarikh al-Kabir Lil Bukhari, 1 : h. 116) Imam Ahmad mengomentari hadis ini, dengan mengatakan Tidak apa-apa jika seseorang mengucapkan salam tentang hari raya Idul Fitri kepada orang lain, “Semoga Allah menerima amal baik dari kami dan dari Anda” (al-Mughni, 2:295)

Hausyab bin ‘Aqil menceritakan, “aku bertemu Al-Hasan al-Bashri, rahimahullah, pada hari Idul Fitri dan aku berkata, semoga Allah menerima amal baik dari kami dan darimu. Al-Hasan menjawab, Ya, semoga Allah menerima amal baik dari kami dan dari kalian” (al-Du’a Li Tabarani, h. 930) 

Baca Juga  Haedar Nashir: Hijrah Harus Membangun Peradaban Bangsa

Sungguh terpuji seseorang yang berdoa kepada Allah atas nama diri sendiri dan orang lain. Pada dasarnya, penerimaan amal ibadah oleh Allah adalah satu hal yang amat dipikirkan para sahabat setelah mereka melakukan amalan-amalannya. Sebagaimana yang dituliskan Ibnu Rajab, “para pendahulu yang saleh akan berusaha dengan gigih untuk menyelesaikan suatu tindakan dengan baik dan menyempurnakannya. Mereka kemudian akan khawatir jika tindakan itu akan diterima, karena takut akan ditolak” (Lathaif al-Maarif, 2007, h. 474-475). Oleh sebab itulah, ucapan saling mendoakan agar diterimanya amal, “Semoga Allah menerima amal baik dari kami dan dari kamu”, membudaya di tengah para sahabat Nabi SAW. 

Meskipun kalimat-kalimat ucapan hari Idul fitri ini tidak langsung berasal dari sunnah, tetapi selama ucapan salam dan selamat itu bermakna doa dan permohonan kepada Allah, tentu saja itu menjadi kalimat yang baik dan bermanfaat. Jadi, jika ada yang memberikan ucapan selamat hari raya seperti itu, maka kita harus membalasnya, sebab menjawab salam adalah wajib.

Oleh karena itu, sudah selayaknya umat Islam saling mengucapkan salam selamat di hari raya Idul Fitri, terutama dengan diiringi doa memohon kepada Allah SWT untuk menerima segala amalan kita selama Ramadhan. Saling memberi salam dengan doa adalah kebajikan karena doa adalah inti dari ibadah. Di sisi lain, saling memberi ucapan seperti ‘taqabbalallu minna wa minkum’ juga telah diriwayatkan dari beberapa sahabat, membudaya dan menjadi tradisi orang-orang shaleh, yang berarti bahwa hal itu baik dan boleh.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.