Quraish Shihab: Perlakukan Bumi sebagai Sahabat

BeritaQuraish Shihab: Perlakukan Bumi sebagai Sahabat

Bumi bukan komoditas untuk dieksploitasi semena-mena. Memanfaatkan bumi harus penuh tanggung jawab dan sadar moral guna menjaga daurnya agar tetap berlangsung teratur. Karena kerusakan komponen dan sistem di bumi adalah kabar buruk bagi umat manusia. Perlakukan bumi sebagai sahabat, melalui sudut pandang setara sebagai sesama makhluk Tuhan. Jangan kira manusia adalah tuan di bumi yang merasa berhak menjarah tanpa batas.

Ada lebih dari 450 kata yang berbicara mengenai bumi dengan beragam aspeknya di al-Quran. Jumlah itu terbilang banyak jika dibandingkan misal kosa kata tentang harta benda yang berkisar 80-an. Perhitungan ini secara sederhana menunjukkan perhatian besar Allah pada pengaturan kelestarian bumi yang dimandatkan kepada manusia.

Ultimatum Allah terkait rencana penciptaan khalifah di muka bumi mengundang kekhawatiran para malaikat. Apakah Allah hendak menciptakan makhluk perusak bumi? Sedangkan ada malaikat, ciptaan-Nya yang taat dan langgeng mewiridkan tasbih dan pujian pada Tuhan. Rasa cemas malaikat itu bisa juga karena sebelum adanya manusia modern seperti sekarang, Allah pernah menciptakan makhluk yang ia merusak, dan itu menjadi data para malaikat sehingga mereka meragukan keputusan Allah untuk menciptakan manusia. Demikian uraian pembuka Quraish Shihab dalam program Shihab dan Shihab di kanal Youtube Najwa Shihab, memperingati momentum hari bumi tempo hari yang jatuh pada 22/4/2022.

Namun Allah Maha Tahu dan Bijaksana. Manusia diciptakan-Nya sebagai makhluk paling unggul. Dianugerahi keistimewaan yang tak dimiliki malaikat, yaitu akal pikiran untuk membentuk pengetahuan menyangkut pengelolaan bumi serta insting untuk berinisiatif. Kita semua terberkati. “Sebelum manusia resmi dilepas di bumi, ia dipersilahkan mampir ke surga. Di sana, manusia diharapkan mendapat pengalaman dan gambaran bagaimana seharusnya ia bertugas di bumi”, tutur mufasir kenamaan Tanah Air ini.

Lebih lanjut Quraish Shihab menerangkan, bahwa surga menyediakan segala kebutuhan pokok manusia. Mulai dari sandang, pangan, hingga papan. Surga adalah kedamaian, di tiap pojoknya kamu akan dapatkan kedamaian yang meliputi. Pengalaman lain dari surga ialah digoda oleh setan. Di bumi pun manusia akan digoda oleh mereka.

Baca Juga  Syekh Yusri Rusydi: Mencintai Nabi Pintu Segala Kebaikan

“Jadi manusia itu disuruh mampir ke surga baru disuruh turun. Bukan terusir tapi diberi pengalaman. Surga ibarat training centre. Ciptakan di bumi kebutuhan manusia, ciptakanlah kedamaian di bumi. Damai itu bukan hanya dengan dirimu, tapi kedamaian dengan lingkunganmu, juga damai dengan semua makhluk”, lanjut Quraish Shihab.

Surga menyediakan bahan baku ide-ide tatanan hidup, lalu di bumi manusia diperintah untuk mempelajari dan berdialektika, dengan bekal pengalaman surgawi yang sudah ditelaah bapak umat manusia, Adam. Keistimewaan akal manusia akan tampak saat diuji. Serentak dengan itu, manakala ada inisiatif di situ mungkin terjadi kesalahan. Dari sini bisa dikatakan, keberadaan setan merupakan konsekuensi logis dari kemampuan berpikir yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Karena kita diuji oleh godaannya.

Sebelum manusia tercipta dan bertugas di bumi, Allah sudah lebih dulu mengatur sistem kesinambungan bumi serta kesejahteraannya. “Sistem itu menyatu, kait-berkait antara manusia dengan tanah, manusia dengan langit, manusia dengan air, dan manusia dengan segala komponen yang ada di bumi. Konsep itu dinamai islah, jangan merusak di bumi setelah Tuhan memperbaikinya”, Quraish Shihab meneruskan penjelasannya.

Allah menyusun sistem yang komprehensif dan integralistik antara perilaku manusia terhadap bumi beserta seluruh isinya. Karena itu, bumi mesti dipelihara berdasar sistem yang digariskan Allah. Jangan langgar sistem itu. Artinya, perhatikan benar-benar interaksi kita terhadap alam lingkungan. Bangun interaksi mutualisme, bukan parasitisme yang menimbulkan kerugian sepihak.

“Bumi ini telah ditundukkan oleh Allah, diciptakan sistem kelolanya untuk memudahkan umat manusia. Manusia harus mempelajari sistem itu dan menyesuaikan diri dengan sistem tersebut serta mengembangkannya dengan melakukan aneka kegiatan dari inisiatif-inisiatif yang mereka lakukan”, pungkas Quraish Shihab. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.