Maulana Ridwan Buton: Signifikansi Bahasa Arab untuk Perkembangan Peradaban

BeritaMaulana Ridwan Buton: Signifikansi Bahasa Arab untuk Perkembangan Peradaban

Bahasa Arab memiliki posisi tawar kuat di tengah kehidupan umat Muslim. Bahasa itu dipilih oleh Allah sebagai medium penutur firman-Nya yang kemudian menjadi pedoman hidup manusia. Ditegaskan dalam surat Yusuf ayat 2, bahwa Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Quran dengan berbahasa Arab agar kamu berpikir (memahaminya). Sebagai pengantar risalah langit, peran Bahasa Arab tentu amat penting bagi bekal peradaban.

Bahasa Arab menjadi penting karena nilai dan pesan al-Quran disampaikan Allah dengan perantara itu. Tanpa memahami tata aturannya, kita akan kesulitan mencapai makna terdekat yang dikehendaki Tuhan dari ayat-ayat al-Quran. Dalam webinar spesial memperingati malam Nuzulul Quran yang disirakan di kanal Youtube Islam ramah TV dengan tajuk Nuzulul Quran, Kelahiran Peradaban Islam, Maulana Ridwan Buton menyinggung tentang alasan yang jarang terpikirkan mengapa Indonesia tetap kokoh berdiri dengan setumpuk keragamannya.

“Indonesia itu damai, sulit dihancurkan selain karena hubbul wathan (cinta Tanah Airnya) yang luar biasa kuat, juga karena orang-orangnya banyak yang mempelajari bahasa Arab. Dalam sebuah diskusi dengan saudara-saudara dari Timur Tengah, mereka mengakui bahwa bahasa Arab santri-santri Indonesia adalah bahasa-bahasa yang fusha“, tutur cendekiawan Ahmadiyah tersebut. Penguasaan bahasa fusha itu karena para santri Tanah Air banyak membaca literatur seperti kitab kuning juga kamus-kamus.

Negeri ini terberkati oleh banyaknya santri yang belajar dan mencintai bahasa Arab, sehingga pesan-pesan al-Quran dapat tersampaikan sebagaimana mestinya tanpa kerancuan. Berangkat dari pemahaman akan bahasa Arab kita dapat menyelami makna al-Quran, lalu dari situ dapat tercipta peradaban yang selaras dan penuh kedamaian, buah dari nilai dan pesan al-Quran yang diaktualisasikan.

Maulana Ridwan melanjutkan, bahwa akhir ayat la’allakum ta’qilun (agar kamu berpikir) dalam surat Yusuf ayat 2 tadi bermakna, dengan mengerti bahasa Arab diharapkan dapat memahami ayat Allah sehingga mampu menimbang suatu perkara dengan baik. “Orang yang paham bahasa Arab akan bagus dalam menyampaikan pemahaman al-Quran. Sebab di antara sifat dzati al-Quran adalah “‘arabiyyun mubin”, memberikan penjelasan, kenyataan, membedakan antara yang hak dan batil”, sambung Maulana Ridwan.

Baca Juga  KH Anwar Manshur: Pembelajar Hendaknya Memiliki Sikap Tawadhu’

Di antara penyebab kemunduran Islam adalah umat Muslim banyak yang meninggalkan bahasa Arab dan lebih mengutamakan bahasa-bahasa lain. Demikian Maulana menjelaskan kutipan dari kitab al-Huda wa al-Tafsir. “Beruntung negeri ini punya kalangan santri yang intens mengkaji kitab kuning”, pungkas Maulana Ridwan. Dari orang-orang seperti mereka kedamaian di tengah perbedaan bisa tetap terjaga. Itulah tuah Tanah Air kita. Singkat kata, bahasa Arab sebagai medium pesan langit (al-Quran) agar bisa dipahami penduduk bumi, memiliki peran signifikan bagi perdaban manusia, umat Muslim khususnya. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.