Jawaban Cerdas Wanita Amerika untuk MUI yang Mendiskriminasi Ahmadiyah

BeritaJawaban Cerdas Wanita Amerika untuk MUI yang Mendiskriminasi Ahmadiyah

Dalam sesi wawancara dengan Alissa Wahid di kanal YouTube Hardwired Global, Tina Ramirez, seorang aktivis kemanusiaan, menceritakan pengalamannya ketika menyelidiki isu kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia pada awal tahun 2000an. Dalam video yang berjudul Alissa Wahid Full Interview: Extremism, the Tipping Point (24/03)  tersebut, ia mengenang pengalaman tak terlupakan saat ikut menangani isu ekstrimisme dan diskriminasi terhadap jemaah Ahmadiyah di Indonesia.

“Saya ingat bertemu dengan komunitas Ahmadiyah yang terjebak di satu desa kecil, setelah para ekstrimis datang dan mengusir mereka semua tanah tempat tinggal mereka, dan ke tempat mereka berada, di mana mereka telah memutus air mereka menutup semua akses makanan. Itu benar-benar seperti holocaust!” kenang Tina Rames tentang pengalamannya menemui Jemaah Ahmadiyah di Lombok yang sedang diserang kelompok ekstremis Muslim.

Ia kemudian menceritakan pengalamannya menemui Gus Dur yang saat itu merupakan tokoh utama yang menggugat diskriminasi terhadap Ahmadiyah, terutama atas fatwa MUI yang menjadi legitimasi bagi aksi kekerasan dan serang terhadap Jemaah Ahmadiyah di berbagai daerah di Indonesia. Tina Ramirez juga bertemu dengan dewan Majelis Ulama Indonesia yang mengeluarkan fatwa-fatwa yang menjadi faktor kekerasan terhadap Ahmadiyah. 

Ketika Tina bertemu dengan MUI, didatangi oleh salah satu anggota ulama yang tampaknya ingin mempertegas kesesatan Ahmadiyah di hadapannya. “Dia datang dan dia benar-benar membawa dua tumpukan buku dan menumpuknya di hadapan saya. Dan saya agak bertanya-tanya, apa yang dia lakukan? dia tampak kacau. Ia menumpuk dua set buku dan duduk di depan saya. Lalu dia berkata, “aku akan untuk memberitahumu mengapa Ahmadiyah bukan muslim” ungkap aktivis kemanusiaan yang menyuarakan kebebasan beragama ini.

Baca Juga  Kebebasan Beragama dalam Gagasan Spinoza

Wanita asal Amerika yang memiliki perhatian besar pada Jamaah Ahmadiyah di berbagai belahan dunia ini, kemudian langsung menjawab, “Stop disitu. Saya tidak peduli apakah mereka muslim atau tidak. Saya tidak peduli apa posisi teologis anda… anda mungkin benar, tetapi terlepas dari itu, mereka memiliki hak untuk mempercayai apa yang mereka yakini. Dan menurut konstitusi anda, dan semua perjanjian internasional PBB yang dimiliki negara anda, Indonesia, mereka memiliki hak untuk meyakini apa yang mereka ingin. Jadi, siapa anda yang mau memberitahu saya sebaliknya”. Itulah jawaban cerdas Tina Ramirez yang membuat salah seorang anggota MUI yang mendiskriminasi jemaah Ahmadiyah itu terdiam.

Wanita yang, pada tahun 2012, mendapat penghargaan dari pemimpin spiritual Ahmadiyah atas jasanya dalam membela hak kemanusiaan komunitas Ahmadiyah ini, sangat terinspirasi dan mengapresiasi peran Gus Dur dan keluarganya yang senantiasa berdiri untuk kaum lemah dan teraniaya. “Seperti yang kamu dan ayahmu lakukan, itu adalah warisan terhormat untuk diteruskan. Dan kita membutuhkan lebih banyak lagi. anda berdua adalah inspirasi bagi orang-orang di seluruh dunia” tutur Tina Ramirez kepada Alissa Wahid dalam sesi wawancara tersebut.

Sebelumnya, Tina Ramirez juga menerangkan bahwa cara masyarakat memperlakukan minoritas terkecil, benar-benar menunjukkan kebebasan sejati dalam masyarakat mana pun. Gus Dur adalah pemimpin Indonesia dalam isu ini, ia bahkan menjadi ikon dalam budaya yang menghargai dan memperhatikan kaum minoritas ini. Gus Dur menetapkan teadan yang kuat  untuk memperlakukan setiap orang secara bermartabat, dengan kemanusiaan, kesetaraan, kebebasan hati nurani bagi siapapun.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.