Karena Sukarno, al-Azhar Tak Jadi Bubar

Dunia IslamKarena Sukarno, al-Azhar Tak Jadi Bubar

Sukarno hidup dengan mengukir beragam keunikan kisahnya. Bapak proklamator tersebut pernah menjadi juru selamat Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir. Kampus Islam tertua kedua di dunia itu pun tak jadi bubar berkat andil Sukarno. Kisah ini menjadi monumen sejarah yang mengikat hangat hubungan Mesir dan Indonesia sampai sekarang.

Pada sekitar medio 1950-an, al-Azhar sempat terancam akan ditutup oleh Presiden Gamal Abdul Nasser. Alasannya karena sebagian ulama dari institusi tersebut bergabung dengan kelompok Ikhwanul Muslimin yang berpotensi akan merongrong pemerintahannya. Nasser hendak melakukan perombakan total untuk membenahi kehidupan rakyat Mesir yang memprihatinkan akibat rezim Raja Farouk.

Keinginan Nasser untuk menutup al-Azhar sontak membuat Sukarno kaget. Ia menyadari betul nilai dan potensi besar al-Azhar bagi Mesir serta dunia Islam. Hal itu mendorongnya untuk mempertanyakan ulang ihwal niat penutupan itu kepada Nasser saat berkunjung ke Mesir. “Ya Gamal, kenapa Anda ingin menutup al-Azhar? Ya Gamal, al-Azhar itu sangat penting untuk dunia Islam. Kami mengenal Mesir justru karena ada al-Azhar”, tutur Sukarno. Nasser menimpalinya dengan hanya mengatakan, “Ya, mau bagaimana lagi?”

Sukarno menjawabnya dengan nasihat yang lugas. “Wahai Gamal, tidak ada itu istilah penutupan. Anda harus menata kembali al-Azhar, mendukungnya dan mengembangkannya, bukan menutupnya. Apakah engkau akan menghapus Nil? Apa engkau akan menghapus Piramida? Kita tidak mengenal kalian sama sekali, kecuali dengan al-Azhar”. Adalah Syekh Ali Jum’ah, mantan mufti besar Mesir, yang menuturkan kisah penyelamatan al-Azhar oleh Sukarno dalam salah satu wawancaranya dengan TV Kairo.

Nasser pun pada akhirnya mengikuti saran Sukarno. Tak heran, karena keduanya merupakan kawan karib, sehingga bukan hal yang sulit untuk Nasser menghormati dan menerima masukan dari Bung Karno. Keduanya akrab sejak Sukarno mengundang Nasser dalam forum Konferensi Asia Afrika (KAA) pada April 1955. Hubungan keduanya kian mesra dan kokoh usai KAA berakhir. Kedua pemimpin itu saling mendukung dalam berbagai hal. Terhitung enam kali Sukarno mengunjungi Mesir, di mana pada kunjungan ketiganya pada bulan April 1960, ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa oleh Universitas al-Azhar dalam bidang ilmu filsafat.

Baca Juga  Satu Suara Melawan Kekerasan atas Nama Agama

Bukan hanya pemimpin atau tokoh besar, Sukarno adalah negosiator dan praktisi diplomat yang cerdas. Ia terhirung gesit dan piawai dalam menawarkan gagasan serta membangun relasi dengan para tokoh dunia. Jejak Sukarno tersebar di banyak jengkal teritori, baik negara besar maupun negara kecil.

Cecaran Sukarno yang mengkritisi niat Nasser tadi menyiratkan kepedulian tinggi seorang teman kepada kawannya. Bung Karno memang figur yang mengagungkan arti persahabatan. Ia suka berteman tulus apa adanya dan tidak oportunis, tapi tanpa mengorbankan kepentingan bangsanya. Kemurnian inilah yang barangkali menjadi energi yang mendukungnya bisa berkawan baik dengan para pesohor dunia, seperti Nikita Krushchev, D. Eisenhower, Mao Zedong, Charles de Gaulle, Fidel Castro, Che Guevara, Jawaharlal Nehru, dan lain-lain.

Seperti halnya Nil dan Piramida, al-Azhar adalah identitas kebesaran Mesir sekaligus simbol peradaban dunia Islam yang menyejarah. Jika ia hilang, raib pula bagian dari jati diri negeri Kinanah tersebut. Berkat jasa Sukarno, sampai hari ini al-Azhar masih kokoh menjadi menara ilmu dan kiblat keagamaan masyarakat seantero dunia. Tak hanya untuk Mesir, Bung Karno juga berjasa bagi peradaban Islam. Hingga kini, Sukarno terpatri sebagai bagian dari sejarah Mesir yang masuk dalam laci kenangan rakyatnya. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.