Kandungan Pokok Juz ‘Amma

KhazanahKandungan Pokok Juz ‘Amma

Surah-surah dalam juz ‘Amma sering dibaca di dalam shalat dan pengajian, sehingga masyarakat Muslim sangat familiar dengan bacaannya. Ayat-ayatnya cukup pendek, lebih mudah dibaca, dipahami, dan dihafal. Juz ‘Amma adalah Juz terakhir dalam al-Quran yang berisi 37 surah. Di balik kemudahan dan ayat-ayatnya yang singkat, Juz ‘Amma mengandung pesan-pesan yang paling mendasar bagi iman seorang Muslim. Surah-surah Makkiyah yang banyak terdapat dalam Juz ke-30 ini, diturunkan pada saat umat Islam masih sedikit jumlahnya, membutuhkan dukungan, penguatan, dan motivasi. Sehingga, pesan-pesan yang terkandung dalam Juz ‘Amma banyak menginspirasi Muslim tentang kesabaran, ketekunan, keteguhan hati dan mental, serta banyak memberikan informasi untuk menguatkan pondasi keyakinannya.

Untuk itulah, penting sekali merefleksikan ayat-ayat yang sudah sangat sering kita dengar dan kita baca ini, terutama dalam shalat dan dalam proses menghafalnya. Berikut adalah paparan singkat mengenai kandungan pokok Juz ‘Amma, yang bersumber dari “Quran30 for30” Yaqeen Institute, yang ditulis oleh Dr. Omar Suleiman dan Syaikh Islamil Kamndar. Catatan tentang Pesan-pesan utama dari setiap surat dalam Juz ‘Amma ini, diharapkan dapat membantu kita merenungkan makna-makna ayat Juz ‘Amma ketika kita  membacanya.

Di mulai dengan Surah al-Nabaʾ. surah pertama dalam Juz 30 ini berisi tentang sebuah kabar penting, yang pesannya berdampak pada dunia dan akhirat kita. Allah memberitahu kita tentang berita besar ‘Hari Akhir’ yang merupakan titik fokus dari juz ini. Pada hari itu, semua orang akan mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan. Orang-orang yang bertakwa akan mendapat apa yang mereka usahakan, dan orang-orang kafir mendapat apa yang mereka usahakan.

Surat berikutnya, an-Naziʿat, mengajarkan kita bagaimana Firaun menolak pesan ini dan dihukum karenanya. Surah al-Naziʿat mengingatkan kita tentang kisah Musa dan Firaun dengan sajak yang kuat. Surah Abasa mengajarkan kita untuk tidak mengabaikan yang lemah serta mengikuti penindas yang sombong. Pesan keadilan harus menjangkau semua orang, terutama mereka yang hatinya terbuka untuk mendengarnya. Surah al-Takwir dan Surah al-Infitar membahas detail tentang Hari Akhir. Surat al-Muthaffifin membahas tentang pentingnya etika dalam berbisnis dan tidak curang. Surat ini juga menginformasikan konsekuensi etika bisnis yang buruk di Hari Akhir. 

Surah al-Insyiqaq membahas tentang terbelahnya dunia ini di akhir zaman. Surah al-Buruj mengingatkan kita pada kisah orang-orang tertindas di masa lalu. Surah al-Tariq mengingatkan kita bahwa Allah memiliki dan menyusun rencana terbaik. Surah al-Aʿla dan Surah al-Ghashiyah mengingatkan kita bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik dari dunia ini. Surah al-Fajr mengingatkan kita tentang Hari Akhir sebagai hari akhir yang baik dari orang-orang beriman yang saleh. 

Baca Juga  Menyiapkan Perjalanan Baru

Surah al-Balad adalah pengingat tentang nikmat Allah, serta bagaimana menggunakannya dengan cara yang diridhai-Nya. Surah al-Syams dan Surah al-Lail membahas kesempurnaan siang dan malam, dan berbagai kontras dalam ciptaan Allah. Surah al-Dhuha dan Surah al-Syarh membahas tentang harapan dan optimisme. 

Setiap surah dalam juz ini banyak sekali membahas tentang bukti-bukti Allah, kematian, dan akhirat. Surah al-Tin adalah pengingat bahwa kita bertanggung jawab atas semua perbuatan kita, terutama nanti di Hari Akhir. Surah al-ʿAlaq mengajak kita untuk membaca, merenungkan, dan mengikuti pesan-Nya. Surah al-Qadr menyoroti keutamaan Lailatul Qadar (Malam Kekuasaan). 

Surah al-Bayyinah menjelaskan perlunya memeluk agama yang benar. Surah al-Zalzalah, Surah al-ʿAdiyat, dan Surah al-Qariʿah semuanya menggambarkan Hari Akhir dalam visual yang puitis. Surah al-Takathur adalah pengingat terhadap materialisme. Surah al-ʿAshr adalah pengingat hati bahwa waktu kita di bumi terbatas. Surah al-Fil dan Surah al-Quraisy berfokus pada pada berkah Allah kepada orang Quraisy. Surah al-Maʿun mengingatkan kita bahwa perbuatan kecil juga penting dan dapat berdampak besar. Surah al-Kautsar mengingatkan kita akan kedudukan tinggi Nabi SAW.

Selanjutnya, beberapa surah terakhir yang dimulai dengan surah al-Kafirun, mengandung pesan spesifik. Surah al-Kafirun menegaskan penolakan terhadap politeisme. Pesan ini terhubung langsung dengan Surah al-Ikhlas, yang menegaskan monoteisme (tauhid). Surah al-Nasr membahas kemenangan luar biasa bagi orang-orang beriman karena pertolongan Allah, dan Surah al-Lahab membahas celaan bagi orang yang menolak pesan-Nya. Kedua surah ini berada di antara surah tauhid yang menunjukkan akibat dari keimanan dan kekafiran. 

Al-Quran diakhiri dengan dua surat pelindung yang kita gunakan untuk memohon perlindungan kepada Allah dari cobaan dunia dan akhirat. Surat-surat penutup adalah pengingat bahwa kita terus-menerus diuji dan perlu meminta perlindungan kepada Allah setiap hari. Al-Quran dimulai dengan doa untuk petunjuk (Surat al-Fatihah), dan diakhiri dengan doa untuk perlindungan dari kesesatan (Surat al-Nas). 

Singkatnya, al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Petunjuk itu sepenuhnya terletak pada pemahaman, renungan, dan penghayatan kita terhadap ajaran al-Quran. Semoga Allah menjadikan kita dari ahli al-Quran, memberi kita pemahaman yang benar tentangnya, dan memaafkan kekurangan kita.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.