Peresmian Simbolik Nama Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani

BeritaPeresmian Simbolik Nama Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani

Nahdlatul Ulama  (NU) bersama Pemerintah DKI Jakarta meresmikan pemberian nama Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani di jalan Cakung-Cilincing Raya di The Sultan Hotel dan Residence, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/2/2022). Hal ini sebagai bentuk penghormatan atas kiprah ulama Nusantara yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dan tentu membawa kontribusi besar bagi Tanah Air.

Bukan tanpa sebab namanya diabadikan, Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan salah satu ulama kharismatik kebanggaan Nusantara. Kecerdasannya telah diakui ulama dunia. Ia juga memiliki banyak karya populer yang masih bisa nikmati kita hingga sekarang. Kontribusi besarnya dalam dunia pendidikan yang tak diragukan mengantarkan keabadian namanya untuk selalu dikenang sebagai sosok yang inspiratif.

Pada peresmian jalan tersebut, dilansir dari Nu Online, secara simbolik dilakukan dengan menempelkan tangan pada tombol virtual di layar LED yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyied Baswedan, KH. MIftahul Akhyar, dan lainnya. Kemudian pada kesempatan sambutan Rais ‘Aam PBNU KH. Miftah mengungkapkan, semoga nama jalan Syekh Nawawi Al-Bantani ini dapat memotivasi banyak orang  terutama dalam menyambut bonus demografi yang diperkirakan jatuh pada 2045 mendatang.

“Mudah-mudahan jalan yang semula disingkat menjadi Cacing (Cakung Cilincing) akan menghasilkan generasi-generasi yang akan datang, generasi idaman, generasi-generasi yang siap menyongsong datangnya bonus demografi,” kata Kiai Miftah.

Lebih lanjut, sambutan lain juga disampaikan oleh wakil presiden sebagai Mustasyar NU, Kiai Ma’ruf Amin, ketokohan Syekh Nawawi sebagai maha guru bagi ulama dunia yang mengajar di Masjidil Haram kota suci Mekkah. pada abad ke-19 M adalah bukti keabsahannya atas khazanah intelektual Islam yang dimilikinya. “Beliau mendapat julukan Sayyidul Ulama’ Hijaz (Penghulu Ulama Tanah Hijaz) dan Qudwatul Jawiyah (Maha Guru Ulama Nusantara),” ungkap Kiai Ma’ruf.

Baca Juga  Pemikiran Ibnu Khaldun: Tujuh Kesalahan Sejarawan (Bagian 2)

Diketahui, bahwa kehadiran jalan Cakung-Cilincing ini sangat signifikan. Ia menghubungkan dua wilayah kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta , yakni Jakarta Utara dan Jakarta Timur, yang membentang dari Pos Polisi Tanah Merdeka di Jakarta Utara hingga Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur. Cikal Bakal jalan ini pun telah ada sejak abad ke-19 dan kini menjalan aktivitas yang ramai dan menjadi lalu lalang kegiatan perekonomian dan hunian warga.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.