Fakhruddin Faiz: Cinta itu Menghilangkan Keegoisan Diri

KhazanahFakhruddin Faiz: Cinta itu Menghilangkan Keegoisan Diri

Apa yang dilahirkan oleh cinta itu suatu kebaikan. Bukan cinta namanya, kalau ia menyakiti orang yang dicintai. Sebab cinta meniadakan keegoan diri, selain memberi kebaikan kepada yang dicintainya. Pecinta yang masih memaksakan kehendak, sejatinya ia belum sampai pada fase cinta yang murni dan ikhlas.

“Kata Rumi cinta itu sifatnya universal. Karakter yang dimiliki semua orang, agama apapun, dari budaya manapun, tidak ada agama, budaya, dan peradaban yang tidak menganggap, bahwa cinta itu luhur dan baik. Jadi rumus pertama, kamu mencintai tidak ada yang menganggap kamu jelek, kecuali yang duniawi. Kedua cinta itu sebagai obat dari kesombongan, kelemahan, dari duka cita,” ungkap Fakhruddin Faiz dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam kajian rutinnya di Ngaji Filsafat MJS Channel.

Pada penjelasan kajian cinta di pertemuan sebelumnya, Fakhruddin Faiz mengatakan cinta itu ketika berhubungan dengan sesuatu tetapi ia tidak memiliki pamrih apapun, selain untuk yang dicintai. Sebagaimana cintanya orang tua pada anak, kepada sahabat kita, ketika tidak ada yang dituntut hanya ingin yang dicintai ini menjadi bahagia, baik, dan unggul tidak berharap balasan apa-apa maka ini yang didefinisikan cinta.

Menurut penulis buku Dunia Cinta Filosofis Kahlil Gibran, cinta sebagaimana yang didefinisikan mestinya melatih jiwa. Jiwa pecinta itu rendah hati, tidak sombong, dan pasti kuat. “Jiwa yang kuat itu jiwa yang selalu ingin memberi, tidak meminta-minta dan ingin dibalas. Jika belum demikian,, maka perlu latihan lagi untuk memahami cinta,” ungkapnya.

Dalam pepatah orang Jawa “Tresno jalaran soko kulino”, cinta tumbuh karena terbiasa. Ketika kita terbiasa mentaati apa-apa yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang Allah SWT, maka akan tumbuh cinta. Meski pada mulanya, kita menjalankan hal tersebut akibat kewajiban sebagai Muslim yang mukallaf. Cinta itu akan kian tumbuh, saat bukan hanya dalam kewajiban kita mentaatinya, melainkan dari perkara-perkara sunnah. Dengan ini, kita akan betah bercumbu lama dengan Tuhan, seperti zikir dan mencintai kepada manusia dan alam. Sebab baginya yang dilihat adalah Allah, sementara alam dan manusia yakni pengejewenatah cintanya kepada Allah.

Baca Juga  Ngatawi Al-Zastrouw: Shalawat Itu Seni dalam Gerakan Keagamaan

Fakhruddin Faiz juga menambahkan, bahwa Rabi’ah Al-Adawiyah itu memiliki cinta yang murni. Itu sebabnya, ia mengatakan, “Ya Allah kalau dengan ibadah ini hanya untuk surga maka jauhkan aku dari surga, apabila aku takut hanya karena nerak maka masukkan saja aku kedalamnya. Aku tidak butuh surga dan neraka, aku hanya butuh dirimu,” begitu romantisnya ungkapan dari sufi perempuan ini. Keakrabannya dengan Allah membuatnya benar-benar jatuh cinta.

Kemudian ia mengutip teori Rumi, implikasi adanya cinta menjadikan alam ini bersatu dan berpisah. Orang tua dengan anak mereka bersatu karena cinta dan berpisah sebab cinta pula. Menyapih, membiarkan anak bersekolah di tempat yang jauh, dan dinikahkan dengan orang lain ini perpisahan yang dilandaskan atas cinta. Jadi cinta adalah yang menggerakkan dunia ini. “Menuhan, semakin kita cinta pada apapun karakter kita akan semakin Menuhan, semakin spiritual dan tidak pamrih. Demikian dalam agama kita menyebutnya ikhlas,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ciri sejatinya cinta itu ada pada ikhlas. Menghilangkan keegoisan diri demi yang dicintai. Maka tak ayal, bila dalam puisi Rabi’ah banyak berupa pertanyaan-pertanyaan. Apakah engkau ridha dengan ini, aku gelisah jika Kau tak meridhai. “Satu-satunya yang dikejar hanya Allah SWT. Menanyakan kesukaannya, bukan kesukaanku. Mereka yang jatuh cinta egonya hilang, bukan lagi bertanya apa yang aku mau, melainkan apa maunya dia. Apapun bentuknya, setiap ekspresi yang lahir karena cinta itu baik. Kalau mencelakakan, itu belum cinta dan pasti bukan cinta,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.