Buya Syakur: Cara Tepat dalam Bersyukur

BeritaBuya Syakur: Cara Tepat dalam Bersyukur

Bersyukur adalah sesuatu yang mesti dibiasakan dalam segala kondisi. Hal tersebut merupakan cara kita berterimakasih pada Tuhan. Mau bersyukur menjadi salah satu indikator bahwa kita adalah hamba yang tahu diri. Karenanya, bagaimana cara kita bersyukur seyogyanya juga menjadi bahan perhatian.

Buya Syakur dalam kanal media sosialnya menerangkan kiat agar rasa syukur kita kian bermakna dan berkualitas. “Pertama, lebih dahulu kita harus menyadari bahwa kita mendapatkan kenikmatan. Saat sadar, karunia kesehatan misalnya, akan terasa nikmatnya. Kalau tidak sadar atau tak mengerti, bagaimana kita akan merasa senang (bersyukur) atas kesehatan itu?”, tutur Kiai yang bergelar profesor tersebut. Jadi, yang paling dasar kita harus sadar, tahu, dan memahami.

Kedua, menyampaikan rasa syukur kita pada Tuhan dengan mengucapkan tahmid (alhamdulilah). Langkah selanjutnya adalah mengakui bahwa apa yang kita peroleh adalah pemberian Tuhan. Dan keempat, kita mesti mempergunakan segala karunia Allah untuk hal-hal yang baik. Dari sini, Tuhan kemudian akan menambahkan karunia-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Ibrahim [14]: 7.

Sebelum jauh-jauh berpikir tentang kenikmatan tambahan jika kita bersyukur, dalam tahap pertama bersyukur, yakni fase pemahaman dan kesadaran saja Allah sudah menambahkan suntikan nikmat. Sebagai ilustrasi misalnya, seorang dokter ahli gizi dan seorang biasa tak mengerti gizi, keduanya memakan apel yang sama. Sang dokter ini mengerti tentang gizi, vitamin dan sebagainya dari apel. Sedangkan orang yang satunya tidak. Orang yang paham mengenai apa yang dimakan, ia akan lebih menikmati makanan yang ia konsumsi. Dengan demikian, pemahaman akan meningkatkan kualitas syukur kita pada Tuhan.

Kesadaran dan pemahaman adalah aspek yang sangat penting dalam bersyukur pada Allah. Ilmu pengetahuan sendiri akan mengangkat derajat orang yang beriman. Buya Syakur, kiai yang piawai menjelaskan persoalan melalui beragam pendekatan ini kemudian menutup penjelasannya dengan menyimpulkan, bahwa semakin tinggi ilmu seseorang, semakin berkualitas rasa syukurnya pada Tuhan. Wallahu a’lam. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.