Pentingnya Ayat Kisah dalam Al-Quran

KolomPentingnya Ayat Kisah dalam Al-Quran

Al-Quran adalah wahyu petunjuk bagi manusia, hudallinnas (QS. 2:185). Kitab ini mengandung tuntunan-tuntunan bagi manusia. Selain menggunakan cara yang langsung yang berbentuk perintah dan larangan, adakalanya tuntunan tersebut disampaikan melalui kisah-kisah historis maupun metaforis. Bahkan, ayat-ayat kisah mendapat porsi yang lebih banyak daripada ayat-ayat hukum. Kisah dalam al-Quran itu tidak lepas dari tujuan umu al-Quran, yaitu sebagai petunjuk.

Ayat hukum telah menjadi rujukan utama dalam mengekstrak petunjuk Islam. Pembahasan isu perempuan dalam al-Quran, misalnya, kebanyakan berfokus di seputar ayat-ayat hukum, yang secara eksplisit mengatur perempuan. Seperti ayat yang tentang hijab, pernikahan, kepemimpinan rumah tangga, poligami, hak warisan, hak kesaksian, perceraian, dan lain sebagainya.

Ayat-ayat hukum yang mengatur gender ini memang penting untuk dibahas dan diinterpretasikan kembali bagi perempuan dalam konteks kita saat ini. Tetapi, jika kita berhenti di situ saja, kita akan kehilangan sebagian besar wawasan dan petunjuk berharga lainnya, yang terdapat dalam kisah-kisah wanita dalam al-Quran.

Pada dasarnya, ayat kisah memberikan kekayaan pada konsep-konsep teoretis dan teologis yang ada di dalam al-Quran. Masa lalu adalah kekuatan yang melegitimasi masa kini. Kisah dalam al-Quran bukan sekadar dongeng atau sejarah masa lampu. Melainkan, kumpulan narasi yang komprehensif yang memberikan petunjuk kebenaran. Allah SWT Berfirman, Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yusuf: 111)

Jadi, sebenarnya kisah-kisah al-Quran petunjuk dan bimbingan yang selalu relevan dengan kita. Kisah dalam Al-Qur’an menawarkan momen-momen introspeksi bagi orang-orang beriman. Tokoh al-Quran berfungsi sebagai pengingat bagaimana mengarungi perjuangan manusia dan mengembangkan karakter moral. kesulitan Maryam, derita Asiyah, dan dilema Ratu saba, sesungguhnya merefleksikan tantangan psikologis kita sendiri saat ini.

Baca Juga  Sepenggal Kesan atas Sang Muazin Bangsa, Buya Syafii Maarif

Singkatnya, ayat kisah menegaskan keluasan hukum moral yang menjangkau semua fakta dan peristiwa serupa. Kisah dalam al-Quran efektif untuk menghubungkan masalah eksternal kita dengan petunjuk Islam. Mari tadabburi ayat kisah daam al-Quran.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.