Kebahagiaan adalah keinginan fitrah tiap manusia. Untuk meraihnya, kita perlu mengarahkan fokus pada diri sendiri. Berusaha memahami tiap detail diri hingga bisa menemukan kebahagiaan dari dalam. Tidak menggantungkan atau mengukur kebahagiaan kita pada orang lain. Tidak pula mengorbankan orang lain demi meraih kebahagiaan pribadi.
Gus Mus dalam laman media sosialnya mengingatkan, bahwa janganlah membahagiakan diri sendiri dengan cara menyakiti orang lain. Artinya, kita tak boleh bersenang-senang di atas penderitaan orang. Dalam hadis, perilaku demikian disebut dengan asy-shamatah. Sikap seperti itu menandakan tumpulnya hati.
Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan, Janganlah kau tunjukkan kebahagiaan atas penderitaan yang menimpa saudaramu. (Jika kau melakukan itu) Allah akan mengasihinya dan akan menimpakan musibah kepadamu (HR. At-Tirmidzi).
Dengan demikian, bergembira atas penderitaan orang tidak akan mengantarkan pada kebahagiaan hakiki. Karena musibah justru bisa berbalik menimpa mereka yang menjadikan derita seseorang sebagai obyek kebahagiaan. Islam mengajarkan kita untuk membahagiakan diri sendiri serta orang lain, bukan malah menyakiti orang demi kesenangan pribadi. Wallahu a’lam []