Gus Baha: Perbanyak Mengingat Nikmat Allah di Masa Pandemi

BeritaGus Baha: Perbanyak Mengingat Nikmat Allah di Masa Pandemi

Di tengah suasana pandemi, hampir semua orang merasakan kekhawatiran. Ancaman terpapar virus ini menjadi bayang-bayang yang mengusik. Takut tertular atau takut kematian adalah wajar. Namun jangan sampai perasaan tersebut mengendalikan diri kita.

“Apapun kondisi kita, ingatlah selalu Allah. Caranya ingat adalah dengan membandingkan musibah yang lebih ekstrem. Dari situ kita akan tahu, bahwa yang kita alami itu ringan sekali. Misalnya, seorang astronom pasti takut pada jatuhnya benda langit. Ahli geologi khawatir terjadi likuifaksi misalnya karena SDA kita sangat dieksploitasi. Lain halnya dengan sosiolog yang takut terjadi chaos di masyarakat. Semua ketakutan ini mengarah pada satu titik yang sama, kematian”, terang Gus Baha.

Mati adalah keniscayaan. Masing-masing manusia telah ditentukan kapan dan apa penyebab kematiannya. Masalahnya kita tidak tahu apa yang akan menjadi penyebab kematian kita. Karenanya, agama datang dengan anjuran untuk ikhtiar dan tawakal. Sehingga, dengan cara pandang tersebut, kita akan melihat kovid seperti halnya memandang potensi kematian yang lain.

Artinya, jangan hanya fokus takut pada kovid atau takut mati, hingga merasa putus asa. Toh dari dulu kita dikepung sekian banyak potensi kematian. Kita memang perlu mengingat mati, tapi dengan cara semangat hidup. Sebab, mati itu butuh bekal yang dicari melalui hidup.

“Pada intinya, kita diminta lebih banyak menghitung nikmat agar kita bersyukur. Saat mengingat kemungkinan berbagai bencana yang mengerikan, dan itu semua tak terjadi sampai saat ini, maka ini pun termasuk nikmat. Allah berfirman, Fadzkuru ala’ Allahi la’allakum tuflihun (Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan)”, sambung Kiai pakar tafsir al-Quran ini.

Kesimpulan Gus Baha ialah, bahwasanya dibanding ketakutan-ketakutan kita, nikmat Allah itu jauh lebih besar. Jika yang diingat hanya rasa takut, maka kita tak akan berani hidup. Sikap demikian tidak dianjurkan Islam, karena agama ini menganjurkan umatnya untuk mengingat berbagai kenikmatan yang Allah karuniakan agar kita senantiasa bersyukur. []

Khalilatul Azizah
Khalilatul Azizah
Redaktur Islamramah.co || Middle East Issues Enthusiast dengan latar belakang pendidikan di bidang Islamic Studies dan Hadis. Senang berliterasi, membahas persoalan sosial keagamaan, politisasi agama, moderasi, khazanah kenabian, juga pemikiran Islam.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.