Salah satu ikhtiar untuk keluar dari pandemi adalah vaksinasi yang massif. Namun itu tidak mudah, karena vaksin hanya diproduksi oleh negara-negara adidaya, sehingga mereka hanya mengedepankan kepentingan mereka sendiri. “Saya menyerukan negara-negara adidaya harus mengatasi problem kesenjangan dapat pembagian dan pemerataan vaksin. Hendaknya vaksin juga dapat diakses oleh negara-negara yang tidak berdaya, negara-negara miskin dan lebih membutuhkannya”, ujar Syaikh Ahmed Tayeb dalam laman twitternya (13/8).
Guru Besar lulusan Universitas Sorbonne Paris ini juga menyoroti perusahaan-perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin untuk tidak mengambil keuntungan yang besar dengan mempertimbangkan harga yang terjangkau dan strategi distribusi yang tepat.
Ketua Dewan Para Bijak Lestari Umat Islam Sedunia juga mengetuk pintu hati semua pihak agar mengedepankan citarasa kemanusiaan di tengah pandemi yang mendunia. “Kita semua sedang menghadapi ujian kemanusiaan yang serius. Hal ini tidak bisa kita atasi kecuali melalui solidaritas dan mengedepankan hati nurani, kasih-sayang yang tulus, dan kemanusiaan yang berkeadilan”, pungkasnya.
