Momentum tahun baru hijriyah pada tahun ini berdekatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Hal tersebut sejatinya dapat dijadikan instrumen untuk menggali makna sebesar-besarnya agar hijrah dapat membangun peradaban bangsa. “Hijrah sejatinya dapat membangun peradaban bangsa. Apalagi peringatan tahun baru hijriyah tahun ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76”.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Pengajian Umum yang bertajuk, “Spirit Hijrah Mewujudkan Cita-Cita Kemerdekaan” (13/8), yang disiarkan secara langsung oleh TV Muhammadiyah.
Ia menambahkan, bahwa yang patut diapresiasi, bahwa semangat juang umat Islam yang menyongsong fajar kemerdekaan tidak pernah surut. “Maka kita melihat spirit jihad yang luar biasa dari pergerakan, di antaranya Muhammadiyah untuk mewujudkan kemerdekaan. Apalagi kita proklamasikan kemerdekaan RI pada bulan Ramadhan, sehingga jihad kita semua adalah jihad kemerdekaan melawan penjajah”, ujar Haedar Nashir.
Muhammadiyah sejak sebelum kemerdekaan hingga setelah kemeredekaan, bahkan sampai detik ini telah membuktikan sebuah perjuangan yang memperkuat peradaban bangsa. “Muhammadiyah bergerak dalam satu nafas, yaitu keislaman dan kebangsaan, sehingga tidak ada kontradiksi keduanya. Sebab itu, tugas kita harus mengaktualisasi dalam konteks pandemi. Kita harus berbuat yang terbaik untuk Indonesia. Hijrah dan kemerdekaan dapat menjadikan kita sebagai uswah hasanah untuk negeri tercinta di tengah pandemi”, pungkasnya.
