Ramadhan Mengajarkan Peduli Terhadap Sesama

KolomRamadhan Mengajarkan Peduli Terhadap Sesama

Dalam budaya dan tradisi agama Islam rasa persaudaraan akan lebih terasa saat bulan Ramadhan. Banyak orang yang bersedekah dengan memberikan takjil berbuka puasa secara  cuma-cuma, dengan harapan meringankan sedikit kesusahan orang lain saat Ramadhan. Selain itu sholat bersama di masjid dan saling bahu membahu dalam melaksanakan kegiatan keagamaan dan lainnya sehingga tercipta kepedulian sosial secara bertahap.

Dalam Surat Al-Maidah ayat 2, Allah SWT berfirman:

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

Artinya: Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat.

Sebagai negara dan penduduknya yang menganut kebudayaan Timur, serta menganut prinsip gotong royong dimana dipraktekan oleh raja-raja terdahulu dan juga tokoh-tokoh pendiri bangsa, bahwa  gotong royong memperkuat pondasi negara Indonesia. Wajar apabila, tidak sulit menemukan orang dermawan yang memang peduli sesama atau orang-orang menjadi supporting system dalam penyaluran. Hanya saja, bulan Ramadhan sedikit kekhususan bagi para dermawan untuk memperbanyak lagi membantu terhadap sesama.

Pada umumnya masyarakat Indonesia tidak sedikit salah dalam mengartikan makna tersebut, sehingga hanya memaknai kepedulian terhadap sesama hanya sebatas memberikan sesuatu. Namun pada faktanya, kepedulian sosial yang dibangun bukan selalu berbicara tentang memberikan sesuatu, secara garis besar kepedulian menempatkan kebutuhan dan rasa simpati pada posisi sama sehingga muncul rasa ingin menolong dan lainnya.

Terdapat dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda sebagai berikut:

حَدِيْثُ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ، وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَذَكَرَ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ وَالْمَسْئَلَةَ: اَلْيَدُ الْعُلْيَى خَيْرٌ مِّنَ الْيَدِ السُّفْلَى، فَالْيَدُ الْعُلْيَى هِيَ الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى هِيَ السَّائِلَةُ (أخرجه البخارى فى : 24 كتاب الزكاة: 18 – لاصدقة إلاّ عن ظهر غنى – )

Ibnu Umar ra. Berkata, Ketika Nabi SAW. Berkhotbah di atas mimbar dan menyebut sedekah dan minta-minta, beliau bersabda, ”Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, tangan yang di atas memberi dan tangan yang di bawah menerima.”.

Baca Juga  Muslim Menebar Cinta

Terdapat pula anjuran Allah SWT seperti firmannya berikut:

وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى اْلأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتََقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِى كِتَابٍ مُّبِيْنٍ (هود:6)

Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh) (QS. Hud:6).

Dalam hadis dan firman diatas dinyatakan dengan tegas bahwa tangan orang yang di atas (pemberi sedekah) lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang diberi). Dengan kata lain, derajat orang orang yang pemberi lebih tinggi daripada derajat peminta-minta. Tentunya bagi setiap umat Islam yang memiliki kekuatan untuk mencari rezeki, berusaha untuk bekerja apa saja yang penting halal.

Orang yang selalu menampilkan kepeduliannya orang lain, di samping akan mendapatkan pahala kelak di akhirat, Allah SWT juga akan mencukupkan rezekinya di dunia. Dengan demikian, pada hakikatnya dia telah memberikan rezekinya untuk kebahagiaan dirinya dan keluarganya. Karena Allah SWT akan memberikan balasan yang berlipat dari bantuan yang ia berikan kepada orang lain.

Selain itu, kepedulian sosial terhadap sesama akan mempererat Silaturahmi, suasana menjalin silaturahmi sangat terasa erat saat Ramadhan. Hal ini terlihat dari masjid/ orang yang memberikan takjil buka puasa gratis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam, dan mendengarkan ceramah maupun diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. Maka sangat tampak gambaran bagaimana Islam mampu mempererat dan membangun kepedulian seseorang.

Singkatnya, kepedulian terhadap sosial merupakan keseimbangan dalam kehidupan secara bermasyarakat. Selain itu keseimbangan dalam hidup juga dapat diraih dengan beribadah. Pada bulan puasa ini, manusia dilatih agar kembali mengingat dan melaksanakan semua kewajiban tersebut dengan jaminan pahala yang dilipatgandakan, serta kebaikan-kebaikan lainnya yang telah diridhoi oleh Allah SWT.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.