Ramadan Merupakan Syahru Ash-Ahadaqah

KolomRamadan Merupakan Syahru Ash-Ahadaqah

Sedekah memiliki berbagai keuntungan utama selain sebagai bentuk bakti dan sosial, keistimewaan sedekah juga membersih kan harta dari agar apa yang dimiliki menjadi diridoi oleh Allah SWT. Dari hadis Rasulullah SAW mengatakan, sedekah itu merupakan bukti keimanan seseorang dan mereka yang bersedekah akan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah SWT (HR al-Baihaqi).

Memberikan sedekah dari harta yang dimiliki tidak akan membuat seseorang rugi maupun membuat kekurangan harta, selain telah dijanjikan oleh Allah akan keberkahan serta keistimewaan sedekah. Selain itu, sedekah dan memberikan jumlah berapa tidaklah menjadi paksaan namun tetap kembali kepada pemberi, sedangkan dalam bentuk sedekah yang memiliki jumlah minimum atau kadar pemberiannya hanya dilakukan pada satu tahun sekali.  Seperti hadis berikut, Rasulullah bersabda Tidaklah sedekah itu mengurangi harta dan tidaklah pemberian maaf itu kecuali ditambah kemuliaan oleh Allah dan tidaklah seseorang tawadhu karena Allah, kecuali Dia akan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim)

Wajar apabila Ramadhan disebut maupun dilebali sebagai syahru ash-ahadaqah ( bulan sedekah) selain dari ibadah wajib seperti puasa, ibadah lima waktu, sedekah menjadi entitas yang diistimewakan oleh Allah dengan memberikan berupa ganjaran yang beser. Selain itu, sedekah di bulan Ramadhan merupakan amalan yang dilakukan dengan memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas tanpa mengharap kan imbalan. Bentuknya tidak hanya memberikan harta dan benda, tapi amal kebaikan dan senyuman juga bernilai sedekah di mata Allah.

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia hendaki, Dan Allah maha Kuasa, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 261).

Terdapat pula jaminan Allah SWT, bagi orang yang mendermakan hartanya untuk jalan Allah maupun meringgankan kesusah saudara seiman maupun non-seiman, seperti berikut  QS Al-Baqarah: 245. “Siapakah yang memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan.

Baca Juga  Jihad Kebangsaan Kaum Santri

Selain itu, Allah juga menegur bagi umat Muhammad SAW serta umat terdahulu, agar memberikan sebagian hartanya kepada orang yang memiliki hak, sehingga rezeki yang dilimpahkan oleh Allah SWT tidak membuat orang lupa akan bersedekah, seperti dijelaskan dalam QS Al Hadid: 7 “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian hartamu yang telah Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” Selain itu terdapat pula penjelasan sedekah kepada orang tidak harus selalu berupa uang hal ini terdapat dalam Al-Quran QS Saba: 39 “Sesungguhnya tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkah kan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Terdapat pula dua hadis Rasulullah SAW sebagaimana Rasulullah memuliakan orang-orang yang bersedekah di bulan puasa, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda “Barangsiapa memberivmakanan untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa, ia berhak atas pahalanya tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).  “Barangsiapa memberi makanan atau minuman untuk berbuka puasa kepada orang yang berpuasa dari harta yang halal, maka para malaikat mendoakannya di jam-jam bulan Ramadhan dan Jibril juga mendoakannya di malam Lailatul Qadar.” (HR Thabrani). Sangat terlihat bagaimana Allah SWT dan Rasulullah memuliakan bulan Ramadhan serta ibadah di dalamnya, sehingga malaikat beserta Jibril mendoakan selama sebulan penuh serta mendoakan orang yang mendermakan hartanya di malam Lailatul Qadar.

Singkatnya, Allah dan Rasulullah menganjur kan kepada umat Islam agar ikut meringankan beban orang-orang yang sedang mengalami kesusahan terlebih dalam bulan Ramadhan. Selain dari ibadah wajib seperti puasa di siang hari, bersedekah juga menjadi opsi terbaik mengumpulkan berbagai kebaikan yang akan menjadi syafaat dihari akhir nanti.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.