Cara Merayakan Bulan al-Quran

KolomCara Merayakan Bulan al-Quran

Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan ke-2 dalam wabah covid-19. Tidak seperti tahun lalu, Ramadhan 2021 membawa harapan besar karena bertepatan dengan program vaksinasi global. Bagaimanapun situasinya, umat Islam tetap dapat merayakan bulan suci Ramadhan dan memperingati spirit turunnya al-Quran ini. Meskipun dalam keadaan jauh dari keluarga, karantina, atau terisolasi sekalipun.

Merayakan bulan Ramadhan sebagai bulan turunnya al-Quran, tidak perlu dilakukan dengan meriah dan ramai, sebagaimana yang mungkin berlaku dalam beberapa budaya masyarakat. Sebaliknya, peringatan bulan al-Quran lebih produktif ketika bersifat personal dan inklusif. Yakni, dengan mengembangkan hubungan yang kuat, antara diri kita dan kitab suci ini. Dengan kata lain, kita perlu merayakan al-Quran dengan cara memeriahkan hati dan hari-hari kita bersama al-Quran.

Pada perinsipnya, Allah SWT juga memperingatkan tentang turunnya al-Quran di bulan Ramadhan, dalam ayat tentang puasa yang sedang kita jalankan hari ini. Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil… (QS. Al-Baqarah: 185). Pada ujung ayat ini, diterangkan juga beberapa alasan bagi kita untuk memperingatinya. hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (QS. Al-Baqarah: 185).

Oleh sebab itu, memperingati Ramadhan sebagai bulan al-Quran, dilakukan dalam rangka mengagungkan Allah SWT atas petunjuk-Nya, yakni al-Qur’an, dan terus mensyukurinya. Kita mungkin sering diajarkan bahwa, salah satu cara bersyukur ialah memanfaatkan nikmat dan karunia dengan sebaik-baiknya. Itu artinya, kita harus merealisasikan rasa syukur kita dengan meningkatkan interaksi kita bersama al-Quran.

Ada riwayat dalam shahih al-Buhkari yang memberitahu kita bahwa, setiap bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW mengasah semua bacaan al-Quran yang telah diwahyukan padanya bersama malaikat Jibril. Karena hal itu pula, sosok yang paling dermawan ini, Rasulullah SAW, menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Terus-menerus berinteraksi dengan al-Quran bersama malaikat Jibril sepanjang bulan ramadan, merupakan salah satu ekspresi kegembiraan dan rasa syukur beliau dalam menerima al-Quran.

Merayakan bulan al-Quran merupakan aktivitas yang sangat signifikan di bulan ramadhan ini. Tidak ada yang meragukan seberapa pentingnya al-Quran bagi spiritualitas seorang Muslim. Jadi, saya ingin berbagi beberapa tips tentang bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi dengan al-Quran selama bulan Ramadhan ini.

Baca Juga  Gus Dur, Bertoleransi dengan Melindungi

Pertama, membaca al-Quran sebanyak yang kita bisa. Jangan pernah meremehkan kemampuan diri sendiri dalam melantunkan ayat al-Quran, bahkan bagi yang masih terbata-bata sekalipun. Sebab, Nabi SAW mengatakan kepada kita bahwa seseorang yang mahir dan terampil membaca al-Quran akan bersama para malaikat. Sedangkan, seseorang yang gagap dan merasa kesulitan akan mendapat dua penghargaan, yaitu pahala karena melafalkannya, dan pahala karena gigih dan sabar dalam membaca al-Quran.

Tips kedua adalah mendengarkan Alquran. Ada banyak cara untuk mendengarkan al-Quran, seperti mendengarkan bacaan Imam ketika memimpin shalat, mendengarkan murottal al-Quran dari smartphone, atau saling mendengarkan bacaan al-Quran bersama teman. Satu hal penting lainnya adalah mendengarkan penjelasan makna al-Quran atau tafsirnya, dari imam di masjid, ataupun secara online. Youtube misalnya, dapat kita manfaatkan untuk mendengarkanTafsir al-Quran dari ulama tafsir yang otoritatif, di antaranya Prof. Quraish Shihab.

Tips selanjutnya ialah menghafal beberapa surat yang belum kita hafal sebelumnya. Di bulan Ramadhan ini, dengan meningkatnya frekuensi ibadah kita, pikiran menjadi lebih segar dan lebih mampu menyerap ayat-ayat al-Quran untuk dihafalkan. Menghafalkan beberapa surat al-Quran akan menumbuhkan hubungan khusus dengan surat-surat tersebut. Hafalan itu sekaligus akan menyimpan, kesan, kenangan dan pengalaman yang kita lalui selama bulan istimewa ini.

Tips terakhir untuk meningkatkan kualitas interaksi kita dengan al-Quran adalah merenungkan dan menerapkannya. Merefleksikan al-Quran tidak berarti hanya mengagumi keindahan dan kekuatan ayat-ayat tersebut. Melainkan, menemukan cara untuk membuat pesan-pesan al-Quran relevan dengan diri kita sehingga kita dapat menerapkannya dalam hidup. Hal ini dapat kita tempuh dengan mempelajari tafsir al-Quran, yang mudah kita jangkau melalui makalah, buku-buku, kitab-kitab tafsir, serta tentu saja melalui penjelasan langsung dari mufassirnya seperti pada tips kedua di atas.

Dengan demikian, kita telah merayakan bulan al-Quran. Walaupun dalam kesendirian dan keadaan yang terbatas karena pandemi, perayaan model ini akan membuat kita merasa penuh dan berkembang. Dengan kepositifan di Ramadhan, kita dapat menemukan keseimbangan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi kita dengan al-Quran. Jadi, luangkan waktu untuk memperbanyak kuantitas bacaan al-Quran, dan luangkan waktu juga untuk membaca al-Quran dengan kualitas, seperti mempelajari sejarahnya dan tafsirnya. Itulah cara memperingati dan merayakan bulan al-Quran ini.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.