Yuk! Latih Anak-Anak Berpuasa Ramadhan

KolomYuk! Latih Anak-Anak Berpuasa Ramadhan

Akhirnya kita memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan di mana setiap Muslim yang sudah memasuki fase aqil baligh (mukallaf) diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa. Lantas bagaimana puasa anak-anak yang belum memasuki fase tersebut? tentu saja sangat dianjurkan. Puasa bagi anak-anak ditujukan demi mendidik dan membiasakan mereka berpuasa di bulan Ramadhan.

Sebagian dari kita mungkin telah mengetahui beragam upaya orang tua dalam mengenalkan dan mendidik anak-anaknya untuk berpuasa. Mulai dari mengajak mereka untuk berpuasa setengah hari, sampai imbalan yang didapatkan apabila mampu menyelesaikan puasa satu hari penuh. Mulai dari uang saku tambahan, makanan favorit, sampai mainan impian sang anak.

Saya ingat bagaimana dahulu, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Berpuasa seharian penuh merupakan suatu kebanggaan. Sebab tidak hanya dipuji saudara dan kerabat, kita juga diberikan penghargaan dari kedua orang tua. Tak ayal, motivasi adalah kunci keberhasilan mendidik anak-anak untuk berpuasa.

Faktanya, mendidik anak untuk berpuasa Ramadhan juga telah dipraktikkan oleh para sahabat Nabi SAW. Tercantum dalam kitab Shahih Bukhari, diriwayatkan dari Rubayi’ Binti Mu’awwidz,

أرسل النبي صلى الله عليه وسلم غداة عاشوراء إلى قرى الأنصار: (من أصبح مفطرا فليتم بقية يومه، ومن أصبح صائما فليصم). قالت: فكنا نصومه بعد، ونصوم صبياننا، ونجعل لهم اللعبة من العهن، فإذا بكى أحدهم على الطعام أعطيناه ذاك حتى يكون عند الإفطار

Rasulullah SAW di siang hari Asyura mengirimkan pengumuman kepada penduduk desa Anshar yang ada di sekitar Madinah. Barang siapa hari ini berpuasa, hendaklah meneruskan puasanya. Dan barang siapa yang hari ini tidak berpuasa, maka hendaklah berpuasa untuk sisa hari ini.

“Setelah itu kami berpuasa dan mengajak anak-anak kami berpuasa. Kemudian, kami membuatkan mainan untuk mereka dari kain wol. Apabila salah satu dari mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu kepadanya. Hal tersebut terus berlangsung sampai saat berbuka.”

Baca Juga  Spirit Liberasi dalam Kurban

Hadis ini tidak hanya menyiratkan masyarakat Muslim untuk melatih anak-anak mereka berpuasa. Melainkan juga sebagai hujjah atas disyariatkannya mendidik anak-anak untuk berpuasa sebagaimana pendapat Ibn Hajar dalam Fath al-Bari. Sebab anak-anak belum menanggung kewajiban berpuasa, maka hendaklah mereka dilatih agar terbiasa. Hal ini diusahakan agar mereka tidak lalai berpuasa ketika sudah memasuki fase aqil baligh.

Di sisi lain, melatih anak berpuasa, sebagaimana dikisahkan dalam hadis di atas, tidak serta-merta membuat mereka menderita dan sengsara menahan dahaga. Melainkan memberikan hiburan. Menghibur mereka dengan cara memberikan mainan, sampai mereka lupa akan dahaga.

Kita juga dapat mempraktikkannya kepada anak-anak atau saudara kita yang sedang latihan berpuasa. Memberikan mereka motivasi dan hiburan agar tidak bosan selama berpuasa. Baik itu dengan cara memberikan penghargaan berupa uang saku tambahan, memasak makanan favorit mereka, atau bahkan, pergi ke taman di sekitar rumah.

Dengan demikian, sebagaimana para sahabat Nabi SAW dari kalangan Anshar telah mengajarkan anak-anak mereka berpuasa, kita juga dianjurkan untuk melatih anak-anak kita berpuasa. Tidak hanya membiasakan mereka berpuasa, tetapi berpuasa juga mengajarkan mereka untuk bersabar dan menahan diri. Yuk! Latih anak-anak berpuasa Ramadhan.[]

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.