Tak Perlu Cemas Berlebihan Terhadap Virus Corona

BeritaTak Perlu Cemas Berlebihan Terhadap Virus Corona

ISLAMRAMAH.CO, Kepala Program Studi Psikologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Rakimin mengingatkan masyarakat agar tak perlu cemas secara berlebihan karena takut terhadap wabah Corona. Menurutnya, gangguan stres dalam psikologi perlu dihindari oleh setiap individu atau masyarakat karena stres dapat menurunkan imun tubuh.

“Jadi, jika sekelompok individu atau masyarakat mengalami tingkat stres yang tinggi, tentu tidak dapat melakukan upaya pencegahan secara maksimal, malah dapat menyebabkan imunitas tubuhnya juga terpengaruh,” ujarnya, Minggu (5/4) sebagaimana dikutip dari laman nu.or.id

Menurutnya, salah satu cara untuk mengatasi virus Corona adalah dengan selalu berpikir positif dan menghindari segala pikiran negatif. “Pertama, meminimalisir pikiran negatif. Sebab, dengan seringnya timbul pikiran negatif, bukannya mengurangi kecemasan, justru dapat menyebabkan stres dan perilaku berlebihan,” katanya. “Kedua, selalu mencari informasi yang akurat terkait pencegahan virus Corona. Misalnya dengan mencari informasi dari sumber yang layak dipercaya,” lanjutnya.

Ia pun meminta masyarakat untuk menciptakan aktivis hidup sehat seperti rajin olahraga dan makan makanan bergizi secara teratur. “Ketiga, membudayakan perilaku hidup sehat, dengan berolahraga secara teratur dan banyak mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta istirahat yang cukup,” kata dosen yang juga pendakwah tersebut.  

Ia menambahkan, “Hal keempat adalah mengikuti saran pemerintah untuk melakukan physical distancing yaitu dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, mengurangi kontak langsung dengan keramaian, serta menjaga jarak aman saat berinteraksi dengan individu lain paling tidak satu sampai dua meter. Kelima, jika mengalami kondisi batuk, pilek atau demam, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter dan rumah sakit terdekat,” tambahnya.  

Terakhir, masyarakat juga diminta berikhtiar dan berdoa secara proporsional. Ikhtiar tanpa doa adalah kesombongan, sementara doa tanpa ikhtiar adalah bentuk kelemahan. “Keenam, selalu berikhtiar untuk melakukan hal terbaik. Dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.