ISLAMRAMAH.CO, Islam moderat dibutuhkan dunia. Pasalnya, di tengah-tengah maraknya kelompok ekstrem, baik ekstrem kiri maupun ekstrem kanan, Islam moderat hadir untuk membangun keseimbangan dunia dengan prinsip-prinsip toleransi (tasamuh) dan moderat (tawasut). Indonesia sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim terbesar di dunia dinilai telah mempraktikkan Islam moderat. Keberagaman luar biasa yang ada di Indonesia tidak menjadi konflik perpecahan, melainkan melalui nilai-nilai Islam moderat, perbedaan yang ada menjadi anugerah sekaligus modal kuat untuk membangun persatuan.
Dalam Seminar the 4rd Annual International Seminar and Conference on Global Issues 2019 (ISCoGI 2019) yang diselenggarakan oleh Universitas Wahid Hasyim, Semarang, sekretaris Dewan Pertimbangan MUI, Noor Achmad mengatakan Islam moderat menjadi kebutuhan masyarakat dunia. Maraknya konflik yang terjadi dibelahan dunia, terutama di dunia Islam ditengarai karena pengamalan Islam moderat tidak terjadi di daerah-daerah tersebut. “Islam tasamuh, Islam yang toleran sedang dicari oleh masyarakat di berbagai negara,” katanya.
Ia juga menuturkan, kebutuhan Islam moderat tidak hanya untuk daerah-daerah di negara-negara Muslim, Islam moderat juga dibutuhkan di seluruh dunia agar nilai-nilai Islam yang damai, toleran dan terbuka memberi rahmat bagi seluruh makhluk semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).
“Islam dengan prinsip seperti itulah yang dibutuhkan di berbagai belahan dunia menuju perdamaian global,” tuturnya dalam seminar yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Santri ini mengupas tentang Islam Nusantara and Challenge of Radical Islam in the Global World. Noor Achmad kemudian merasa beruntung Indonesia memiliki organisasi sosial keagamaan seperti Nahdlatul Ulama. Sebab, NU telah terbukti mampu membawa peradaban Islam Indonesia yang moderat dan membawa perdamaian untuk dunia. “Prinsip toleransi di NU sangat sesuai untuk membawa perdamaian dunia,” pungkasnya.
