ZIARAH IMAM HUSEIN

KolomZIARAH IMAM HUSEIN

Mimpi yang ditunaikan. Indah. Itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan kegembiraan saya saat mempunyai kesempatan berziarah ke makam Imam Husein, cucu Rasulullah SAW. Sosok yang disebut Rasulullah SAW sebagai pemuda penghuni surga bersama dengan saudaranya Imam Hasan.

Ada yang berpandangan, dan mungkin ini yang terjadi saat ini, bahwa Imam Husein hanya sekadar sosok biasa. Bagi saya, sosok Imam Husein adalah sosok luar biasa. Selain sebagai cucu Rasulullah SAW yang sangat disayangi semasa hidupnya, tetapi sosok Imam Husein merupakan khazanah penting dalam Islam. Ia menjadi sabda masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

Di dalam dirinya terdapat simbol perlawanan melawan ketidakadilan dan kesombongan. Islam bukan hanya agama yang bisu dalam melihat ketidakadilan. Islam adalah agama yang mendorong agar kita memperjuangkan keadilan dan tegaknya kebenaran. Karenanya, Imam Husein menjadi inspirasi para pemimpin besar, termasuk Bung Karno dan Mahatma Gandhi.

Kita tahu bahwa kekuasaan kerap menghalalkan segala cara. Itu terjadi tidak hanya di negara-negara sekuler, tetapi juga di dunia Islam. Dulu, Yazid dari Dinasti Umayyah merupakan simbol ketidakadilan itu. Ia menjadikan kekuasaan untuk menghalalkan segala cara dan mematikan api perjuangan Islam sebagaimana digariskan oleh Rasulullah SAW.

Maka dari itu, Imam Husein hadir untuk menjadi simbol perlawanan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Ia menjadi martir. Namun api perjuangannya tetap hidup hingga sekarang ini, bahkan terus membesar dan meluas, melintasi benua di seantero dunia.

Bayangkan, setiap peringatan Arba’in ada jutaan orang berziarah melebihi jumlah orang menunaikan haji dan umrah sekalipun. Karbala menjadi simbol kebangkitan api perjuangan Imam Husein.

Di makam Imam Husein saya berdoa dan bertawasshul, semoga negeri kita selalu dalam keadilan dan kedamaian. Kita jangan sama sekali abai dan lupa, bahwa keadilan dan kedamaian harus diperjuangkan terus menerus, jangan pernah lelah. Karena kekuasaan tidak selamanya bajik. Kekuasaan selalu punya dua sisi. Sisi yang baik mari kita pertahankan, tapi sisi yang buruk harus kita perbaiki. Labbaika Ya Imam al-Husein

Zuhairi Misrawi
Zuhairi Misrawihttp://IslamRamah.co
Intelektual Muda Nahdlatul Ulama, Ketua Moderate Muslim Society (MMS), Jakarta
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.