Kelompok Takfiri Kafirkan Sayyidina Ali

BeritaKelompok Takfiri Kafirkan Sayyidina Ali

ISLAMRAMAH.CO, Fenomena kelompok takfiri, golongan yang kerapkali mengkafir-kafirkan Muslim lain telah ada sejak era khulafaurrrasyidun, atau era awal generasi sahabat pasca wafatnya Nabi Muhammad Saw. Kelompok takfiri dikenal sebagai golongan ekstrem yang merasa hanya kelompoknya lah yang paling berislam dan muslim lain yang tidak sesuai dengan pemahaman atau pengamalan keagamaannya sebagai Muslim yang salah. Bahkan tak sedikit para sahabat Nabi yang begitu dicintai Nabi dan dijami surga untuknya, juga mendapatkan label kafir dari kelompok takfiri.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Buntet, Cirebon KH Muhammad Abbas Billy Yachsyi Fuad Hasyim, kelompok takfiri juga menuduh sahabat Ali bin Abi Thalib sebagai kafir karena tidak sesuai keberislamannya menurut keyakinan mereka. Padahal Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai salah satu sahabat yang paling depan memperjuangkan dan menyampaikan Islam secara baik dan bijaksana.

“Sejak zaman Khulafaurrasyidin, kaum takfiri berani mengkafir-kafirkan sahabat Nabi, terutama sayidina Ali RA yang jelas termasuk calon ahli surga serta menantu Nabi Muhammad SAW,” jelasnya dalam acara haul ke-45 KH Abdal Adzim bin Mad Nahri di Pesantren Sarongge Desa Cigintung Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat, Kamis (3/10).

Kiai Abbas menambahkan bahwa sejak dahulu kelompok takfiri acapkali menggunakan al-Quran dan al-Hadis sebagai legitimasi atas tindakan kekerasan mereka. Doktrin-doktrin pembenaran atas kekerasan pun kerap mereka lakukan dengan mengutip ayat-ayat al-Quran yang seolah-olah membenarkan kekerasan. Pada faktanya, sikap itu muncul karena kedangkalan ilmu yang dikuasainya sehingga tidak berhasil mengambil ajaran sesungguhnya dari Islam yang menekankan perdamaian, welas asih, dan persaudaraan.

“Kelompok takfiri gunakan Al-Qur’an dan hadits sebagai tameng, terutama untuk mengambil simpati masyarakat. Pada zaman Khulafaur Rasyidin, kaum takfiri doktrin masyarakat awam dengan Al-Qur’an dan hadits sebagai senjata, sehingga mereka ikut mengkafirkan Sayidina Ali pada saat itu,” tegas KH Abbas

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.