ISLAMRAMAH.CO, Maraknya kabar bohong (hoaks) dan ujaran kebencian dalam beberapa tahun terakhir membuat tatanan kehidupan sosial masyarakat terganggu. Kultur masyarakat Indonesia yang ramah dan rukun mulai terancam akibat berbagai fitnah yang sengaja dihembuskan oleh pihak tak bertanggung jawab demi kepentingan politik sesaat. Kenyataan ini mengkhawatirkan karena keutuhan dan persatuan masayarakt merupakan anugerah yang harus terus dijaga.
Selaras dengan hal itu, Ketua Umum Pemuda GP Ansor, Gus Yaqut Cholil Qaumas mengatakan penyebaran berita bohong bisa merusak tatanan masyarakat. Pasalnya, kabar bohong yang disebarkan secara masif bisa memengaruhi cara berpikir masyarakat. Akibatnya, tatanan kehidupan sosial bisa terpolarisasi dan saling dukung mendukung.
“Maraknya hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian yang mewarnai kontestasi politik dalam beberapa bulan terakhir, khususnya di media sosial, serta isu akan terjadi kerusuhan dan intimidasi dari kelompok tertentu pada Pemilu 2019 ini, sangat meresahkan. Jika dibiarkan terus berlangsung, maka akan merusak tatanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tegas Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Minggu (24/3).
Gus Yaqut juga meminta kepada jajaran yang berwenang untuk bertindak serius menghadapi penyebaran kabar bohong. Menurutnya, Pemilihan Umum harus berjalan tertib dan tidak ada intimidasi melalui hoaks. “GP Ansur mendorong sekaligus percaya Polri dibantu TNI bertindak profesional dalam menjamin stabilitas politik dan keamanan Pemilu 2019. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu ragu atau takut menggunakan hak pilih mereka pada 17 April 2019 mendatang,” tandasnya.
