ISLAMRAMAH.CO, Sikap dan pemikiran moderat merupakan ciri khas dari ajaran Islam. Dalam konteks apapun, Islam memberi pedoman kepada umatNya untuk memilih jalan moderat sebagai paradigma dan sikap hidu seorang Muslim, karena hanya melalui sikap dan pemikiran moderat, kita tidak akan terjebak pada jalan ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa sebaik-baik perkara adalah di jalan tengah (moderat).
Selaras dengan hal tersebut, Kiai Husein Muhammad menjelaskan bahwa nalar moderat merupakan pilihan paling ideal dalam merespon berbagai hal dalam kehidupan. Menurutnya, melalui nalar moderat, kita tidak akan terjebak pada pembenaran atas pendapat pribadi atau kelompoknya sendiri. Sebaliknya, kita tidak akan mudah menyalahkan pendapat orang lain.
Bagi mereka yang bernalar moderat, pasti tidak akan mudah menyalahkan pendapat orang lain, karena dalam prinsip moderat, pendapatnya adalah benar tetapi bisa saja salah, dan pendapat orang lain salah, namun tentu saja bisa benar. Maka dari itu, nalar moderat tidak pernah mengkultuskan satu pendapat semata. “Nalar moderat tidak mengabsolutkan kebenaran sendiri sambil memutlakkan kesalahan pendapat orang lain,” tulis Kiai Husein Muhammad dalam akun twitternya, Sabtu (10/11).
Kiai asal Cirebon itu juga menambahkan, nalar moderat tidak akan pernah membenarkan bentuk kekerasan atasnama apapun, karena sikap moderat meniscayakan perdamaian dan ketenteraman bagi sesama manusia. “Nalar moderat tidak pernah membenarkan tindakan kekerasan atas nama apa pun,” jelasnya.
Maka dari itu, pendiri Fahmina Institut itu menegaskan, nalar moderat akan memberi ruang terhadap pendapat orang lain yang berbeda, karena perbedaan bukan hanya keniscayaan, tetapi juga karena kehendak Allah Swt menciptakan makhluk-makhluknya berbeda-beda. “Nalar moderat adalah nalar yang memberi ruang bagi yang lain untuk berbeda pendapat,” pungkasnya.
