Gus Mus: Tidak Mungkin Belajar Islam Langsung Membaca Al-Quran Hadis

BeritaGus Mus: Tidak Mungkin Belajar Islam Langsung Membaca Al-Quran Hadis

ISLAMRAMAH.CO, Belajar Islam tidak mungkin langsung merujuk pada al-Quran dan al-Hadis karena tidak semua umat Islam mempunyai kemampuan untuk memahami dua sumber hukum Islam itu tanpa pengetahuan yang komprehensif. Maka dari itu, apabila hendak memahami ajaran Islam, maka harus mengikuti ijtihad ulama karena para ulama-lah yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai ajaran-ajaran Islam.

Menurut KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus, apabila ada orang mengajak kembali ke al-Quran dan Hadis sejatinya orang atau kelompok itu tidak paham bahwa tidak semua umat Islam memiliki kemampuan untuk memahami al-Quran Hadis. “Bila ada orang yang merasa pintar, dan menyatakan bahwa orang yang berislam itu harus dengan merujuk langsung pada Al-Quran dan Hadis, maka orang ini tidak punya belas kasih terhadap orang awam,” jelas Gus Mus dalam video ceramahnya di akun Instagram Ulama Nusantara.

Maka dari itu, Gus Mus meminta umat Islam untuk tidak meninggalkan ulama atau para kiai dalam memahami Islam. Hal itu karena bisa berbahaya belajar Islam tanpa bimbingan seorang ulama. “Bagaimana mungkin, sementara dia saja tidak bisa membaca Al-Quran dan belum tentu paham dengan apa yang dibaca. Orang Arab sendiri belum tentu paham bila membaca Al-Quran secara langsung,” jelas kiai yang juga dikenal sebagai budayawan itu.

Gus Mus menambahkan, bahwa para ulama terdahulu sebenarnya telah mempermudah umat untuk memahami Islam melalui ijtihad mereka masing-masing. Para ulama seperti Imam Syafi’i, Imam Hanafi, dan sebagainya telah banyak menulis karya-karya besar dalam rangka mempermudah umat untuk memahami agama Islam itu sendiri.

“Bandingkan dengan kiai-kiai zaman dulu, seperti Imam Syafi’i dan sesudahnya yang menulis karya-karya kitab luar biasa. Ulama seperti mereka itulah yang pantas mengkaji dasar al-Quran Hadis secara langsung. Tidak sembarangan. Jadi orang-orang awam tinggal mengikuti kitab-kitab itu, daripada mereka sendiri disuruh melihat Al-Quran Hadis sendiri,” katanya.

Baca Juga  Habib Umar bin Hafidz: Fatwa untuk Perdamaian Bukan Permusuhan

Ulama-ulama dahulu itu adalah cerminan ajaran Islam karena mereka menampilkan sifat kasih sayang kepada ummat untuk mempermudah ajaran agama, dan bukan justru memperumit agama. Mereka memberikan pemahaman dengan jalan toleran, bukan dengan paksaan. “Beliau-beliau para ulama itulah dengan dilandasi kasih sayang, membantu orang awam memahami Islam,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.