Haedar Nashir: Jangan Melakukan Penghakiman Terhadap Bencana

BeritaHaedar Nashir: Jangan Melakukan Penghakiman Terhadap Bencana

ISLAMRAMAH.CO, Bencana alam yang banyak terjadi mutakhir ini di beberapa daerah di Indonesia menimbulkan banyak reaksi di kalangan masyarakat. Ada yang menganggap bencana sebagai peristiwa yang memungkinkan bisa kerapkali terjadi di Indonesia karena secara geografis, Indonesia berada di daerah yang rawan bencana. Meskipun demikian, ada juga yang berasumsi berlebihan dengan menghakimi bencana sebagai bentuk laknat Allah Swt kepada manusia karena perbuatan maksiat.

Menyikapi hal itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, bencana bukanlah akibat dari perbuatan maksiat manusia. Bencana terjadi karena keadaan alam yang mengharuskannya bergerak tidak seperti biasanya. Namun demikian, Haedar juga mengatakan, bencana akibat ulah manusia yang dimaksud dalam Al-Quran adalah bencana yang terjadi karena kerakusan manusia seperti menebang pohon secara berlebihan sehingga tanah bisa longsor, atau membuang sampah sembarangan sehingga terjadi banjir.

Menurut Haedar, bencana alam yang terjadi di beberapa titik di Indonesia bukalahn karena ulah maksiat manusia, melainkan karena kondisi alam yang memungkinkan terjadi, disamping juga sudah menjadi kehendak Allah Swt. “Maksiat tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya penyebab bencana,” jelas Haedar Nashir saat memberikan kultum ba’da shalat dzuhur pada karyawan Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cikditiro, Jakarta (4/10).

Oleh karena itu, menurut Haedar, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah semestinya memiliki panduan kebencaan dalam perspektif Islam. Dalam hal ini Muhammadiyah telah berubaya untuk merumuskan fikih kebencanaan.

“Sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, maka diperlukan adanya panduan kebencanaan, maka Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih merumuskan fikih kebencanaan,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.