Bersyukur Menjadi Orang Indonesia

BeritaBersyukur Menjadi Orang Indonesia

ISLAMRAMAH.CO, Kita harus bersyukur menjadi orang yang lahir dan hidup di Indonesia. Bangsa Indonesia dalam sejarahnya merupakan bangsa yang relatif damai, aman dan tak terjadi konflik yang begitu besar yang bisa meruntuhkan kesatuan bangsa Indonesia. Dunia hari ini menghadapi berbagai dinamika politik peradaban, dimulai dari krisis ekonomi sebagai dampak perang dagang internasional hingga terpuruknya banyak negara karena tak mampu mengelola politiknya.

Pesan itulah yang disampaikan Khatib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf pada acara dialog dengan santri di Pesantren Al-Amin, Soko, Mojokerto Jawa Timur, Kamis (27/9). Menurut Gus Yahya, ideologi menjadi masalah sentral dinamika peradaban global saat ini. Indonesia dinilai mampu mengelola dinamika politik dan ideologi yang mengitarinya.

“Masalah ideologi menjadi sebuah masalah tersendiri dalam peradaban dunia saat ini. Gejolak perang di Timur Tengah yang kita tidak pernah tahu kapan perang itu akan diakhiri,” paparnya.

Dalam sejarahnya, Indonesia menurut Gus Yahya masih dalam koridor yang aman terkendali meskipun dinamika politik global kerapkali berubah-ubah. “Semenjak zaman Majapahit, Wali Songo, Zaman Kolonial, Orde Lama, Orde Baru hingga Reformasi saat ini, peradaban bangsa kita masih ada di trak yang terkendali,” imbuhnya.

Dalam hal ini, menurut Gus Yahya, tidak lepas dari peran Wali Songo, Pangeran Diponegoro pada zaman Kolonial, hingga KH Hasyim Asy’ari di masa akhir penjajahan. Nahdlatul Ulama kemudian menjadi gerakan sosial-agama masyarakat untuk menyelesaikan berbagai problematika bangsa.

“Penumpasan gerakan makar PKI tahun 1965 dan berbagai gerakan yang mengganggu hubungan berbangsa, NU selalu hadir menyelesaikan problematikanya,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.