Biografi Ibnu Khaldun: Kehidupan dan Keluarga

KolomBiografi Ibnu Khaldun: Kehidupan dan Keluarga

Nama lengkap Ibnu Khaldun adalah ‘Abd al-Rahman bin Muhammad bin Muhammad bin al-Hassan bin Muhammad bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin ‘Abd al-Rahman bin Khaldun. Dalam authobografinya, Ibn Khaldun L’Autobiographie (ed. Cheddadi) ia memprediksi, bahwa leluhurnya berimigrasi ke Andalusia (Spanyol) pada masa penaklukan Arab. Maka menurut Ibnu Khaldun, setidaknya ada 20 generasi antara dirinya dan Khaldun pertama, pendiri Bani Khaldun. Pandangan kritis ini mengenai leluhurnya, telah menyadarkan banyak intelektual terhadap kebutuhan disiplin ilmu baru untuk memahami sejarah dengan baik.

Keluarga Khaldun (Banu Khaldun) dapat ditelusuri asal usunya ke Seville di Andalusia. Leluhur Ibnu Khaldun berimigrasi ke Tunisia sekitar pertengahan abad ke-13 setelah kemenangan Raja Ferdinand III, putra Alfonso, Raja Galcia, pada masa Reconquista. Seorang tua bernama Khaldun –yang memberi nama itu kepada keturunannya- adalah orang pertama yang menjejakkan kakinya di Andalusia. Menurut seorang ahli silsilah yang dikutip oleh Ibnu Khaldun, garis keluarga Ibnu Khaldun bersambung dengan Wa’il bin Hujr, seorang sahabat Rasul.

Keluarga Khaldun merupakan keluarga ternama dari kalangan politisi dan ilmuan pada Dinasti Umayyah, al-Murabitun, sampai al-Muwahhidun di Andalusia hingga akhir pertengahan abad ke-11. Pada akhirnya, mereka menetap di Tunisia, tempat Ibnu Khaldun dilahirkan. Meskipun demikian, ayah Ibnu Khaldun keluar dari tradisi keluarga sebagai politisi dan lebih memilih menjadi intelektual hingga wafat pada masa Wabah Sampar pada tahun 1348.

Kehidupan Ibnu Khaldun bisa dibagi menjadi tiga masa. Masa pertama, masa kecil dan masa pendidikan yang berlangsung selama 20 tahun. Masa kedua, masa kelanjutan belajar dan mengarungi aktivitas di kancah politik selama 23 tahun. Dan masa ketiga, ia memilih bergelut sebagai ilmuan, guru, dan hakim selama 31 tahun hingga ia meninggal. Ibnu Khaldun menjalani dua masa pertama di Maghribi (Afrika Utara dan Spanyol) dan masa ketiganya di antara Maghribi dan Mesir.

Baca Juga  Menghidupkan Spirit Ekologis Gus Dur

Pengetahuan mengenai masa kehidupan Ibnu Khaldun penting, karena melalui klasifikasi masanya maka bisa dipetakan pemikiran penting Ibnu Khaldun. Mayoritas ilmuan kemudian menyimpulkan, bahwa pemikiran Ibnu Khaldun lebih banyak bisa dipahami ketika ia aktif di bidang politik di berbagai penguasa dinasti-dinasti di negara-negara Afrika Utara dan Spanyol.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.