Ngaji Maraqi Al-‘Ubudiyah: Sebuah Pengantar Singkat

KhazanahNgaji Maraqi Al-‘Ubudiyah: Sebuah Pengantar Singkat

ISLAMRAMAH.CO, Segala puji bagi Allah yang Maha Agung dan Maha Tinggi. Aku memujiNya atas segala nikmat dan kebaikan, dan bersyukur kepadaNya seperti syukurnya seorang hamba yang diselamatkan dari bencana dan malapetaka. KepadaNya aku memohon ampunan bagi diriku dan kedua orang tuaku, bagi semua orang yang memiliki hak atas diriku, dan bagi segenap kaum muslimin atas segala dosa dan kesalahan, baik perbuatan maupun ucapan.

Aku bertobat kepadaNya dari segala maksiat dan dosa seperti tobatnya seorang hamba yang tidak mampu mendatangkan petunjuk dan tidak pula kuasa untuk menghindari ketersesatan dirinya. Aku bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagiNya dan tiada yang serupa denganNya. Dan aku bersaksi Nabi Muhammad Saw adalah nabi dan rasulNya; sang empunya maqam paling tinggi di sisi Allah.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang dimuliakanNya dengan keutamaan-keutamaan; dan kepada para sahabat beliau yang telah memperoleh kemenangan dan derajat tinggi atas kesanggupannya mengikuti jejak langkah perjuangan Rasulullah saw.

Amma ba’du

Kitab ini merupakan syarah (penjelasan) atas kitab Bidayah al-Hidayah, yang aku beri nama Maraqi al-‘Ubudiyyah. Aku berharap memperoleh keberkahan dari sang penulis (Imam Al-Ghazali rahimahullah), serta doa dari penuntut ilmu yang menuai faedah dari kitab ini.

Apa yang aku lakukan ini tidak lebih dari sekedar menghimpun perkataan para ulama, sejauh pengetahuan yang dibukakan dan ditunjukkan Allah kepadaku. Jika dalam kitab ini pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, sesungguhnya itu bersumber dari pemahamanku yang kurang sempurna. Karena itu, aku berharap bagi siapa saja yang mengetahuinya agar memperbaiki dan mengoreksinya.

Baca Juga  Ngaji Maraqi Al-‘Ubudiyah: Isyarat Dalam Basmalah

Sesungguhnya ilmuku sangat dangkal, pengetahuan agamaku amat terbatas, dan imanku amat lemah. Semua ini tidak lain karena keyakinanku masih kurang. Selain itu, juga karena keterbatasan waktu dan bertumpang tindihnya kesedihan dan kegalauan jiwa. Semoga Allah mengasihi orang yang mendapati aib dan kekurangan orang lain lalu menutupinya.

Aku memohon kepada Allah Swt agar tidak menjadikan kitab ini sebagai bukti yang memberatkan diriku kelak di hari kiamat. Semoga Allah juga berkenan mendatangkan kemanfaatan pada diriku dan orang-orang bodoh sepertiku. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemurah, dan Maha Memberi siapa yang meminta; kepadaNya aku berserah diri dan kepadaNya aku bertawakal. Dialah yang Maha Memberi petunjuk menuju kebenaran.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.