Gus Mus: Jangan Berlebihan Mendukung Pemimpin

BeritaGus Mus: Jangan Berlebihan Mendukung Pemimpin

ISLAMRAMAH.CO, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus mengingatkan kepada masyarakat agar jangan berlebih-lebihan mendukung calon tertentu di tahun-tahun politik ini. Sikap berlebih-lebihah dalam segala hal, termasuk membenci dan menyukai dapat memunculkan ketidakadilan. Oleh karena itu, sikap yang semestinya dikedepankan di tahun-tahun yang penuh intrik ini adalah sikap kebijaksanaan dan kesederhanaan.

“Nasihat saya dari dulu sama, tidak usah berlebih-lebihan dalam segala hal. Termasuk senang dunia, senang jabatan, senang mikirin politik,” ujar Gus Mus di kediamannya, Rembang, Jawa Tengah (10/8).

Kiai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang itu menegaskan, berlebih-lebihan tidak akan menciptakan manusia yang konsisten. Dalam konteks politik, ia hanya akan melihat dan mementingkan momentum sesaat tanpa berpikir jauh ke depan. Segala bentuk konflik, terutama dalam politik, menurut Gus Mus timbul karena sikap berlebih-lebihan.

“Kalau berlebih-lebihan, kita tidak akan bisa adil, kita tidak bisa istiqomah. Itu pasti. Orang berlebih-lebihan tidak akan bisa adil, siapapun, terutama yang jadi pemimpin. Ada orang yang berkelahi dengan saudaranya, itu karena berlebih-lebihan,” tegas Gus Mus.

Tokoh yang pernah menjadi Rais Aam PBNU 2014-2015 itu menambakan, banyak orang yang berlebih-lebihan dalam mendukung pemimpin tertentu. Maka apabila calon pemimpinnya tidak terpilih sesuai harapan, maka kekecewaan pun terjadi. “Berlebihan mendukung dan mengharap, sekarang banyak orang kecewa karena berlebih-lebihan mengharap,” tutur Gus Mus.

Gus Mus mencontohkan di mana mutakhir ini sebagian orang berharap Mahfud MD yang dipilih sebagai cawapres presiden Jokowi. Namun demikian, kenyataan tidak selalu sesuai harapan, justru Kiai Ma’ruf yang terpilih sebagai cawapres untuk mendampingi presiden Jokowi. Bagi orang yang berlebih-lebihan, maka tentu saja ia akan kecewa. Karena itu, Gus Mus mengingatkan, jangan berlebih-lebihan dalam mendukung calon tertentu dalam pemilu.

Baca Juga  Meneladani Sayyidah Nafisah, Guru Imam Syafi’i

“Berlebih-lebihan Argentina menang, ternyata Gusti Allah berkehendak lain. Ganti berharap ke Jerman, kalah lagi. Lah wong tidak ikut memutuskan kok berlebih-lebihan mengharap. Yang memutuskan itu Allah. Terlalu berharap Mahfud MD jadi cawapres, ternyata tidak jadi, ya kecewa, pungkas Gus Mus.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.