Kiai Said Aqil Siroj: Islam Indonesia Menyatukan Islam dan Nasionalisme

BeritaKiai Said Aqil Siroj: Islam Indonesia Menyatukan Islam dan Nasionalisme

ISLAMRAMAH.CO, Islam dan nasionalisme merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ibarat dua sisi mata uang, keduanya saling melengkapi. Sayangnya, masih banyak negara-negara mayoritas Muslim yang belum bisa mendamaikan antara aspek nasionalisme dengan nilai-nilai Islam. Kita beruntung karena Indonesia dikenal sebagai negara yang mampu menyatukan antara Islam dan nasionalisme, sehingga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman terpatri dalam jiwa sanubari Muslim Indonesia.

Tentu saja integrasi antara keislaman dan kebangsaan tidak muncul secara tiba-tiba. Ada peran ulama dalam merumuskan Islam dan nasionalisme di Indonesia. Kiai Hasyim Asy’ari dikenal sebagai ulama yang mempelopori kesesuaian Islam dengan nasionalisme, sehingga ada adagium yang sangat terkenal di kalangan pesantren, yaitu hubbul wathan minal iman, atau mencintai Tanah Air merupakan manifestasi dari keimanan.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Said Aqil Siroj, persaudaran antar umat Islam saja tidak cukup di Indonesia karena masyarakat Indonesia terdiri dari keberagaman yang kompleks, seperti suku, bahasa, tradisi budaya, hingga agama. Oleh karena itu untuk mencapai titik kompromi di tengah perbedaan yang ada, maka diperlukan persaudaraan antar anak bangsa.

“Ukhuwah Islamiyah harus menyatu dengan Ukhuwah Wathaniyah, Islam saja belum tentu bisa menyatukan umat, sampai Mbah Hasyim punya jargon, hubbul wathan minal iman,” tegas kiai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur itu.

Integrasi antara aspek nasionalisme dan Islam inilah yang kemudian dikenal dengan Islam Nusantara.  Ia tidak hanya menerima Pancasila sebagai ideologi sebuah bangsa, melainkan juga mengakomodasi tradisi dan budaya lokal ke dalam ajaran-ajaran Islam selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karena dalam prinsip Islam Nusantara, Islam adalah agama dan nasionalisme tidak bertentanga, justru keduanya saling melengkapi. “Maka Islam Nusantara adalah Islam yang menyatukan antara agama dan nasionalisme,” pungkas Kiai Said

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.