Kiai Said Aqil Siroj: Islam Nusantara Menjaga Indonesia

BeritaKiai Said Aqil Siroj: Islam Nusantara Menjaga Indonesia

ISLAMRAMAH.CO, Untuk pertama kalinya Grand Syaikh al-Azhar, Syaikh Ahmed Tayyeb bersilaturahim dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan bersejarah, karena ditengarai sebagai perjumpaan kedua poros Islam Moderat terbesar di dunia.

“Kami mengucapkan selamat datang kepada Grand Syaikh al-Azhar, Syaikh Ahmed Tayyeb ke kantor Nahdlatul Ulama. Kunjungan ini merupakan kunjungan bersejarah dan sebuah kehormatan yang luar biasa bagi NU”, ujar Kiai Said dalam sambutan pembuka.

Tidak lama setelah itu, Kiai Said dan Syaikh Ahmed Tayyeb menggelar dialog terbuka dengan para ulama dan kiai NU dengan tema “Dari Islam Nusantara menuju Perdamaian Dunia”.

Di dalam sambutannya, Kiai Said mengenalkan Islam Nusantara yang menjadi karakter keislaman NU. “Islam Nusantara bukanlah mazhab baru, melainkan karakteristik Islam di kawasan Nusantara, termasuk Malaysia, Thailand, Brunai”, ujar Kiai yang hafal al-Quran ini.

Salah satu ciri Islam Nusantara adalah moderasi, toleransi, dan damai. Maka dari itu yang hendak ditonjolkan adalah persaudaraan. “Kami mendorong persaudaraan dalam konteks keislaman, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan kemanusiaan”, tegas Kiai yang berasal dari Cirebon ini.

Dalam perjalanannya, menurut Kiai Said, Islam Nusantara sudah terbukti menjaga Indonesia dari perpecahan dan konflik. “Islam Nusantara ala NU sudah terbukti melahirkan dan menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi”. Karenanya Islam Nusantara sudah teruji menjaga Indonesia”, ujar Kiai yang punya selera humor tinggi itu.

Yang membedakan antara konsep kebangsaan antara Indonesia dan Timur-Tengah, yaitu di Timur-Tengah konsep kebangsaan diusung oleh kubu nasionalis sekuler, tapi di Indonesia disokong oleh ulama. “Di Timur-Tengah konsep kebangsaan diusung oleh sosok nasionalis sekuler, Michel Aflaq, sementara di Indonesia diusung oleh sosok ulama, KH. Hasyim Asy’ari”, pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.